Bocoran Majalah TEMPO: Jokowi menyiapkan duet Prabowo Ganjar untuk menghadapi Anies Baswedan

Skenario Jokowi untuk Prabowo-Ganjar

Jokowi menyiapkan duet Prabowo Ganjar untuk menghadapi Anies Baswedan. Tetap memilih opsi perpanjangan masa jabatan presiden.

***

MENEMUI para petani di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo mengajak Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Ganjar Pranowo pada Kamis, 9 Maret lalu. Setelah berdiskusi dengan petani, Jokowi beriringan dengan Prabowo-Ganjar berjalan di pematang sawah. Ketiganya sempat berswafoto bersama dengan enam petani.
Jokowi tak mengajak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ataupun Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang hadir di lokasi acara panen raya. 

Setelah foto di Kebumen beredar ke publik, muncul anggapan bahwa Jokowi berupaya menduetkan Ganjar dengan Prabowo untuk Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 dengan mengajak mereka tampil bersama di Kebumen.

Empat hari kemudian di Denpasar, Bali, Jokowi membantah jika pertemuan dengan Prabowo-Ganjar disebut bermuatan politis. Namun dia menilai Prabowo dan Ganjar sama-sama bisa menjadi calon presiden. “Ideal semuanya,” kata Presiden. Jokowi berkilah, Prabowo diundang ke Kebumen karena punya acara di Magelang, Jawa Tengah, pada hari yang sama. 

Prabowo semula hanya dijadwalkan terbang ke Yogyakarta dan menghadiri apel komandan satuan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat di Akademi Militer. 

Tim di lingkaran inti Prabowo Subianto baru menerima agenda panen raya malam sebelum pertemuan di Kebumen atau Rabu, 8 Maret lalu. Karena undangan Istana itu, Prabowo mampir lebih dulu di Kebumen.

Dua orang dekat Ganjar dan Prabowo yang mengetahui isi pertemuan di Kebumen bercerita, Jokowi sempat menyinggung soal pemilihan presiden 2024. Presiden meminta Prabowo dan Ganjar meningkatkan elektabilitas. Jokowi pun disebut memantau tren keterpilihan dua tokoh itu hingga Juni 2023—lima bulan sebelum tenggat pendaftaran calon presiden.

Menurut narasumber yang sama, Ganjar Pranowo menyebut soal statusnya sebagai kader PDIP. Ia mengungkapkan kepatuhannya pada aturan partai mengenai penentuan calon presiden, yaitu bergantung pada keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Jokowi belum pernah terang-terangan menyatakan dukungan kepada Ganjar. Namun ia beberapa kali menunjukkan sinyal menjagokan Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada itu. 

Sejumlah narasumber yang terlibat dalam skenario Presiden menyebutkan bahwa Ganjar, juga Prabowo, disiapkan untuk mengalahkan bekas Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

***

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyatakan sokongan Jokowi di Kebumen menunjukkan keyakinan Presiden bahwa Prabowo akan melanjutkan program pemerintah. 

“Dukungan dari Presiden menjadi nilai plus karena pengikutnya besar,” ujar anggota Komisi Hukum DPR RI ini.

Gagasan Prabowo berduet dengan Ganjar muncul sebelum acara panen di Kebumen. Dua narasumber yang mengetahui rencana itu menyebutkan Jokowi bertemu dengan Prabowo seusai rapat kabinet di Istana Negara, beberapa hari sebelumnya. Jokowi menanyakan progres pencalonan Prabowo dalam pemilihan presiden.

Diskusi kemudian menyinggung peluang Ketua Umum Partai Gerindra itu maju bersama Ganjar karena berpotensi unggul dalam Pemilu 2024. Narasumber yang sama menyatakan Jokowi juga pernah membahas kans Ganjar menjadi pasangan Prabowo dalam perjalanan dinas ke Jawa Timur pada akhir tahun lalu.

Di lingkup internal Gerindra, wacana menyandingkan Prabowo dengan Ganjar mulai dibicarakan awal tahun ini. Tiga politikus partai itu bercerita, berkembang diskusi bahwa Prabowo—tiga kali kalah dalam pemilihan presiden dan wakil presiden—bakal kalah lagi jika tak memilih calon wakil presiden yang mampu mendongkrak elektabilitasnya. 

Salah satu solusinya, Prabowo bisa berpasangan dengan Ganjar. Para politikus Gerindra pun mencermati sigi sejumlah lembaga survei, yang menyatakan gabungan suara pemilih Prabowo dan Ganjar bisa mengalahkan kandidat lain. Terutama mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Anies mendapat dukungan Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera.

Survei Charta Politika pada November 2022 mencatat tingkat keterpilihan Prabowo-Ganjar sebesar 43,4 persen. Duet tersebut mengungguli pasangan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono, yang memperoleh 33,7 persen suara. Sigi Litbang Kompas pada Januari 2023 memperkirakan pasangan Prabowo-Ganjar akan meraup dukungan sedikitnya 43,4 persen.

Orang dekat Prabowo Subianto bercerita, Prabowo terbuka terhadap opsi berduet dengan Ganjar Pranowo. Juga bersanding dengan Khofifah Indar Parawansa. Namun ia menyerahkan skenario itu kepada Presiden Jokowi. 

“Pencalonan saya tergantung Presiden,” kata narasumber ini menirukan ucapan Prabowo dalam sejumlah rapat internal Gerindra.

Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengakui partainya membuka kesempatan menggaet Ganjar Pranowo. Hashim adik kandung Prabowo. Ia mematok syarat, yakni Prabowo menjadi calon presiden, bukan wakil. Alasannya, Prabowo lebih senior daripada Ganjar sehingga dianggap lebih matang dalam berpolitik. “Kami terbuka jika mau diduetkan,” ucapnya.

Namun tak demikian di PDIP. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan calon presiden harus kader partai banteng jika koalisi dengan partai lain dibentuk. Instruksi itu sudah disampaikan Megawati Soekarnoputri ketika berpidato dalam acara ulang tahun partai ke-50 di Kemayoran, Jakarta Pusat, awal Januari lalu. “Calon presiden dari kader internal,” ujar Hasto.

Menurut seorang petinggi PDIP, orang-orang di lingkaran inti Megawati perlahan-lahan mulai mendorong nama Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Narasumber ini menyebutkan peluang Ganjar hampir 100 persen. Walau begitu, Megawati belum mengkomunikasikan calon presiden pilihannya kepada petinggi partai lain, termasuk Prabowo Subianto, yang disebut bakal berduet dengan Ganjar.

(Simak Selengkapnya di Majalah TEMPO terbaru)

Baca juga :