Ada rasa iba, prihatin, sedih sekaligus marah, saat penulis bertemu dengan sosok Kate Victoria, gadis kecil yang berjuang tak kenal lelah untuk membela papahnya. Saat itu, penulis bertemu Kate, Istri Alvin Lim dan Koh Lieus Sungkharisma di Rumah Mataram, kediaman Legenda Dewa 19, Ahmad Dhani (28/10/2022).
Baru pertama ketemu Koh Lieus tapi nampaknya kami langsung akrab. Maklum, Koh Lieus juga pernah ditahan karena kasus 'makar'. Penulis sendiri, walau cuma semalam juga pernah menginap di Bareskrim Mabes Polri.
Mungkin karena senasib dan sependeritaan, kita sama-sama pernah menjadi korban kezaliman rezim, sehingga membuat kita saling terbangun empati. Otomatis akrab.
Kembali ke kasus Alvin Lim. Penulis sedih, iba dan prihatin melihat sosok Kate, gadis kecil yang berjuang membela papahnya.
Marah, kepada rezim yang begitu tega berbuat zalim bukan hanya kepada Alvin Lim. Tetapi juga kepada puteri dan keluarganya.
Anak seusia Kate, semestinya fokus belajar. Namun karena ayahnya dizalimi, Kate harus pontang panting membela, dari aksi demo hingga menghadiri podcast sejumlah channel. Malam itu juga, Kate pergi ke RH Channel untuk membuat konten pembelaan untuk ayahnya.
Rekan Advokat Alvin Lim sendiri, diketahui dijemput paksa jaksa saat berada di Bareskrim dan langsung ditahan di Rutan Salemba. Penahanan tersebut terkait putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dalam banding dugaan kasus pemalsuan dokumen.
Aneh, kasus belum inkrah tapi dipaksakan untuk ditahan. Penahanan seperti ini marak terjadi di era rezim Jokowi.
Andai saja Alvin Lim diam, bungkam, tidak berisik menyuarakan kezaliman yang dilakukan oleh sejumlah oknum aparat penegak hukum, pasti dia aman. Pasti dia tidak ditangkap dan ditahan.
Alvin Lim sudah menjalankan kewajiban untuk berjuang, bahkan mendapati resiko perjuangan.
Siapapun yang tidak bersuara pada kezaliman, berarti setuju dengan kezaliman. Suarakan pembelaan kepada Alvin Lim, agar anda tidak dianggap mendukung kezaliman rezim.
(Oleh: Ahmad Khozinudin, advokat)