[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - DPC PPP Jakarta Pusat (Jakpus) membantah soal pihaknya mendukung Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024. Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua DPC PPP Jakarta Pusat Abdulah Hai.
"Pengurus DPC PPP Jakarta Pusat membantah acara deklarasi dukungan salah satu capres yang mengatasnamakan pengurus harian DPC PAC PPP se-Jakarta Pusat pada tanggal 27 Oktober 2022," kata Abdulah dalam jumpa pers di kantor DPC PPP Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).
"Bahwa yang hadir pada deklarasi salah satu capres tanggal 27 Oktober 2022 adalah bukan pengurus harian DPC dan PAC se-Jakarta Pusat sesuai dengan SK yang disahkan oleh DPP PPP," imbuhnya.
Abdulah mengatakan kantornya digunakan secara ilegal oleh oknum tak bertanggung jawab. Dia menyebut bahkan oknum itu mengklaim sebagai pengurus DPC dan PAC PPP se-Jakarta Pusat.
"Penggunaan tempat dan fasilitas kantor DPC PPP Jakarta Pusat untuk deklarasi salah satu capres adalah tindakan tidak bertanggungjawab dan ilegal, karena tanpa seizin dari pengurus harian DPC PPP Jakarta Pusat," terang Abdulah.
"(Kami) menyesalkan tindakan gerombolan oknum liar yang secara ugal-ugalan mengklaim sebagai pengurus DPC PAC se-Jakarta Pusat," tambah dia.
Abdulah menegaskan bahwa oknum itu bukan pengurus harian baik dari DPC maupun PAC PPP Jakarta Pusat. Dia mengaku merasa kaget atas adanya oknum yang mengatasnamakan kepengurusan DPC PPP Jakarta Pusat dalam deklarasi itu.
"Mereka bukan pengurus harian baik dari DPC maupun PAC. Jadi mereka mantan pengurus dan itu pun tanpa seizin kita. Jadi kita merasa kaget karena tiba-tiba ada mereka disini," tutur dia.
Kantor DPC PPP Jakpus Digunakan secara Ilegal
Abdulah mengaku tak habis pikir terhadap pihak yang mengatasnamakan DPC PPP Jakarta Pusat untuk mendeklarasikan capres 2024. Dia merasa dilecehkan dengan pencatutan nama DPC dan PAC se-Jakarta Pusat.
"Petugas kebersihan kita di sini, ketika mereka (oknum) diminta buka pintu (oleh) mereka, kan nggak berani (karena) nggak melihat pengurus di sini. Namun, karena dia takut, mereka (petugas kebersihan) buka lah (pintunya) karena ini (pengakuannya) untuk rapat," jelas dia.
"Makanya spanduk (mereka) itu kita simpan, ditempel seperti ini (di dinding). Kemudian kita cabut. Itulah yang menyalahi aturan itu dia tulis pengurus DPC dan PAC se-Jakarta Pusat. Itu yang membuat kami menjadi resah, kami merasa diabaikan atau dilecehkan," sambungnya.
Abdulah mengatakan ada 40 orang yang hadir dalam deklarasi itu. Dia menyebut oknum yang hadir itu diduga tidak hanya berasal dari Jakarta Pusat, tetapi juga berbagai daerah lainnya.
"Mereka kemarin kalau menurut OB (office boy) itu ada yang hadir disini 40 orang kurang lebih, dan itu murni bukan saja dari Jakarta Pusat. Itu bukan pengurus harian cabang, dan pesertanya itu campur ada Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara juga," katanya.
Abdulah menyebut pihaknya tengah menyelidiki siapa saja yang terlibat dalam penyerobotan kantornya. Menurut pengakuan salah seorang saksi, ada oknum yang hadir dengan menggunakan pakaian yang diduga kaus partai politik (parpol) lain.
"Kami sedang menyelidiki (siapa saja). Tapi info dari OB kita disini memang ada menuliskan (menggunakan) dengan baju tulisan baju dengan bordir dari Jakarta Timur, Jakarta Barat, bahkan ada yang menggunakan kaos parpol lain, dan walaupun ditutup ya, kita masih selidiki ini belum bisa memastikan juga," ungkapnya.
Abdulah menyebut akan mengambil langkah hukum sesuai aturan yang berlaku terkait hal ini. Dia tak merinci tindakan hukum yang akan diambil, tapi pihaknya mengaku sedang menunggu arahan dari DPW dan DPP PPP.
"Kita lagi menunggu arahan dari DPW dan DPP juga, sedang dibicarakan dengan teman-teman hukum juga," katanya.
[Detikcom]