Beli Minyak Goreng Pakai PeduliLindungi, Beli BBM Pakai MyPertamina, Satire Tere Liye Makjleb...

Ada teman yang tinggal di Eropa cerita. Sambil zoom, dia bilang (dengan semangat nan antusias), jika di sana sekolah gratis, dengan kualitas terbaik, nggak ada istilah rebutan zonasi, apalagi nyuap buat masuk. 

Dia juga bilang, pas pandemi kemarin, wah, test PCR, dll semua gratis. Ada di mana2 tempatnya. Sakit? Dirawat? Tenang, diurus sama pemerintah. Obat, RS, gratis-tis-tis. Sebelum pandemi juga sdh gratis.

Dia juga cerita, di sana, ada tunjangan buat keluarga. Bantuan finansial. Bahkan biaya bus, transportasi, saja diganti sama pemerintah. Semua tinggal nunjukin identitas tunggal. Beres. 

Mau wisata? Pantai, danau, sungai, gratis, tis, tis. Tetangga di sana ramah2, mau bantu, mau support pendatang. Bahkan anak yg dibawa dari Indonesia, dan tdk bisa bahasa setempat, dibuatin les sama tetangga, saking pedulinya.

Harga2 memang mahal sih, juga nggak ada UMP/UMR sih. Tapi kata dia, gaji rata2, 20x gaji UMP di Jakarta. Jadi meski barang2 mahal, tetap bisa nabung buat liburan mewah ke Afrika, Chili, dll. Dia bahkan bisa rutin ngirim bulanan ke kampungnya 18-20 juta sebulan, tergantung kurs.

Dia juga cerita, pajak di sini memang tinggi, ada yg bisa 50% diambil semua oleh pemerintah, tapi nyaris semua pajak itu dikembalikan jadi fasilitas publik. Tidak ada koruptor, apalagi buronan. Apalagi Menteri2 jadi maling. Wah, teman sy ini semakin seru deh cerita. 

Teman saya ini cerita dengan begitu semangat. Di layar zoom wajahnya seperti bercahaya saking antusiasnya. Dia berharap setelah sy dengar ceritanya maka saya akan takjub.

Sayangnya tidak.

Saya hanya menguap, lantas bilang, "Sudah ceritanya? Kalau sudah, apa serunya hidup begitu bro?"

"Heh, seru tahu! Enak banget di sana." Teman saya melotot. Dia kecewa, karena sy tdk tertarik.

"Lebih enak di Indonesia." Saya bilang.

Teman sy bingung. Apa enaknya?

"Di Indonesia itu sekarang bro, beli minyak goreng, pakai aplikasi, pedulilindungi. Beli BBM pakai aplikasi MyPertamina. Mau daftarin anak sekolah lebih seru lagi dgn semua peraturan, kebijakan. Semakin tua itu calon murid, semakin tinggi kemungkinan keterimanya. Wah, seru banget. Elu sih keliru. Hidup itu akan jauh lebih seru, saat hal2 mudah dibuat rumit. Menantang gitu loh. Sudah deh. Mending gw ngelanjutin nulis buku."

Kemudian gw left zoom deh. 

(by Tere Liye)

Baca juga :