Ustadz Tengku: Monyet Kadang Perlu Dipaksa Turun


MONYET PEMANJAT KELAPA

Di wilayah Padang Pariaman ada satu profesi lelaki di sana, yakni memelihara monyet untuk dilatih memanjat pohon kelapa dan diperintahkan bekerja untuk memetik buah kelapa. Monyet yang terlatih dan pandai memilih buah yang sudah tua serta cukup umur untuk dipetik, akan merupakan aset yang berharga. Dan, secara adat pemilik monyet yang terlatih itu akan mudah mendapatkan isteri pula, karena dianggap sudah mampu mencari nafkah bagi menghidupi isteri dan anaknya.

Setiap hari kerja sang monyet adalah memanjat pohon kelapa dan memetik buahnya. Jika sudah selesai memetik buah kelapa di satu pohon, maka sang monyet akan diminta turun oleh sang majikan dengan segera, untuk kemudian diperintahkan memanjat pohon kelapa yang lain.

Anehnya, kadang kadang sang monyet keenakan "nangkring" dipohon kelapa. Lalu sang monyet itu mempertahankan kedudukannya di puncak pohon itu dan menolak turun. Majikannya akan berteriak teriak meminta sang monyet itu turun. Namun sang monyet biasanya berlagak pilon dan berkeras tidak mau turun.

Lalu selanjutnya apa yang diperbuat sang majikan...?

Ternyata pada setiap monyet pemanjat pohon dipasangi tali di lehernya. Gunanya adalah jika sang monyet tidak mau turun dari "singgasananya" di pohon kelapa itu, maka sang majikan akan menarik tali pengikat lehernya dan memaksanya untuk turun...

Yah...yang namanya MONYET memang kadang kala mesti dipaksa turun baru dia mau turun. Keenakan nangkring di pohon kelapa yang nyaman menyebabkan dia jadi lupa TURUN...

Paham...?

Medan, 25 Juni 2020

(Ustadz Tengku Zulkarnain)

MONYET PEMANJAT KELAPA . Di wilayah Padang Pariaman ada satu profesi lelaki di sana, yakni memelihara monyet untuk...

Dikirim oleh KH Tengku Zulkarnain pada Rabu, 24 Juni 2020
Baca juga :