Mantan Dubes Polandia Sarankan Jokowi Tarik Dubes RI di Saudi Karena Dinilai Merusak Hubungan Bilateral


[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan Duta Besar RI untuk Polandia, Hazairin Pohan (Haz Pohan), turut menyoroti kasus Habib Rizieq Syihab di Mekkah dan tindakan Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel.

Haz Pohan yang pernah menjadi Dubes RI untuk Polandia sejak tahun 2006 hingga 2010 ini menilai Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel kerap tidak benar. Setidaknya ada 3 kasus.

"Selama HRS di KSA (Kerajaan Arab Saudi) 3 kali tanah air gempar: soal 1) overstay, 2) cekal ke Malaysia, dan sekarang 3) bendera. Catat: sumbernya tetap yang sama : Dubes RI Riyadh. Ketiganya tidak benar dan mengandung hoax. Ini merusak hubungan bilateral. Karena suka rusuh, usul agar dia ditarik pulang saja," ujar Haz Pohan, melalui akun twitternya, Sabtu (10/11/2018).

Sebelumnya, melalui siaran video, Habib Rizieq Syihab membantah pernyataan Dubes RI untuk Saudi.

"Jadi sekali lagi, saya dilepas oleh kepolisian Saudi karena memang saya sebagai korban, jadi saya dilepas tanpa jaminan apapun, sekali lagi tanpa jaminan apapun, jadi kalau ada yang mengatakan dengan jaminan ini, jaminan itu, itu semua bohong, dan itu semua adalah berita palsu," kata Rizieq saat live video di Youtube, Jumat (9/11/2018).

Habib Rizieq juga mengingatkan untuk jangan lagi bercerita soal adanya pasukan khusus diplomatik. Dia meminta kejadian ini tidak didramatisir.

"Begitu juga saya ingatkan kepada mereka jangan lagi bercerita adanya pasukan khusus diplomatik, yang disiapkan dengan metode seperti ini, sistem seperti itu, jangan didramatisirlah. Kita bicara yang normal saja, yang wajar saja," ujarnya.

Habib Rizieq mengingatkan kepada Kedubes RI yang ada di Riyadh supaya tidak membuat kronologis atau pernyataan-pernyataan yang terlalu didramatisir. Sebab, menurutnya, pernyataan resmi yang keluar dari KBRI banyak yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

"Saya berterima kasih atas bantuan yang sudah diberikan oleh KJRI di Jeddah, tetapi saya minta KBRI yang ada di Riyadh jangan terlalu berlebihan di dalam memberikan keterangan persnya. Jadi jangan melakukan pencitraan yang tidak perlu. Sekali lagi jangan melakukan pencitraan yang tidak perlu karena akan mengantarkan kepada fitnah yang akan merugikan kita sendiri semua," ujarnya.

Baca juga :