Oleh: Gus Abdul Wahab Ahmad
Ketika ada orang tua yang memberi nasehat baik, maka ada yang bilang: "jangan merasa lebih baik dari orang lain".
Ketika ada ulama sedang memberikan kajian ilmu mengingatkan apa yang salah, maka ada yang bilang: "jangan merasa lebih baik dari orang lain".
Ketika ada orang ahli ibadah mengajak ibadah, maka ada yang bilang: "jangan merasa lebih baik dari orang lain".
Ketika ada orang yang berdakwah agar meninggalkan maksiat, maka ada yang bilang: "jangan merasa lebih baik dari orang lain".
Ucapan "jangan merasa lebih baik dari orang lain" telah menjadi ciri khas pembelaan diri orang congkak yang tidak mau menerima nasehat, orang ahli maksiat yang tidak mau tobat dan orang bodoh yang sok bijak.
Mereka mau diperlakukan sama dan setara dengan orang yang beramal baik dan orang shalih. Padahal,
قُلۡ هَلۡ یَسۡتَوِی ٱلۡأَعۡمَىٰ وَٱلۡبَصِیرُ أَمۡ هَلۡ تَسۡتَوِی ٱلظُّلُمَـٰتُ وَٱلنُّور
Katakanlah, “Samakah orang yang buta dengan yang dapat melihat? Atau samakah yang gelap dengan yang terang? [Surat Ar-Ra'd: 16]
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلࣰا رَّجُلَیۡنِ أَحَدُهُمَاۤ أَبۡكَمُ لَا یَقۡدِرُ عَلَىٰ شَیۡءࣲ وَهُوَ كَلٌّ عَلَىٰ مَوۡلَىٰهُ أَیۡنَمَا یُوَجِّههُّ لَا یَأۡتِ بِخَیۡرٍ هَلۡ یَسۡتَوِی هُوَ وَمَن یَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَهُوَ عَلَىٰ صِرَ ٰطࣲ مُّسۡتَقِیمࣲ
Dan Allah (juga) membuat perumpamaan, dua orang laki-laki, yang seorang bisu, tidak dapat berbuat sesuatu dan dia menjadi beban penanggungnya, ke mana saja dia disuruh (oleh penanggungnya itu), dia sama sekali tidak dapat mendatangkan suatu kebaikan. Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada di jalan yang lurus? [Surat An-Nahl: 76]
قُلۡ هَلۡ یَسۡتَوِی ٱلَّذِینَ یَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِینَ لَا یَعۡلَمُونَۗ
Katakanlah, "Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" [Surat Az-Zumar: 9]