Di AS itu sekarang, pemerintah Trump sedang habis-habisan menyerang siapapun yg mendukung Palestina. Demo apapun yg dukung Palestina dibubarkan, ditangkapi. Bahkan saking gilanya, politisi di sana nyaris mengusulkan bikin UU siapapun yg boikot israel kena pidana.
Begitulah, kelamaan temenan dengan israel, pola pikirnya jadi israel betulan. Padahal AS itu punya Amandemen Pertama tentang kebebasan berbicara. Mereka sampai lupa konstitusi sendiri demi belain israel, ngirim rudal-rudal, trilyunan dana ke israel, ngabisin duit pajak rakyat demi manusia 10-20 juta orang saja.
Kenapa kelompok ini nge-fans banget dengan israel? Begitulah. Kalau di Indonesia, fans israel itu kebanyakan islamphobia. Fix. Di AS? karena kepentingan geopolitik, tambahkan sebagian evangelist yg memang love sekebon dgn israel juga pendukung penuh Trump, tambahkan islamphobia juga deh.
Nah, kabar baiknya adalah: TETAP banyak yg berpikiran waras. Yg tetap demo dukung Palestina, bodo amat ditangkapi. Tetap banyak yg paham persis jika israel adalah penjajah dan pelaku genosida. Orang2 ini keren loh, mereka bersedia kena skorsing dari kampus, ditangkapi, ditahan, dideportasi demi menyuarakan kebenaran dan keadilan.
Orang2 ini jauh lebih mulia dibanding oten2 pendukung israel. Duh kasihan lihat oten2 ini. Diludahi israel mereka bersedia. Kan bego! Cobalah sesekali dipakai nalarnya, my dear netizen, jangan2 kita itu termakan subyektifitas sendiri, keliru tafsir, atau malah disesatkan ceramah orang lain.
Kasih sayang apa yg mengizinkan kita tutup mata tutup telinga saat bayi2, anak2 ditembaki? Saat ribuan penduduk mati dalam hitungan hari? Saat blokade habis2an, agar jutaan orang susah makan, susah hidup? Kasih sayang mana yg mengajarkannya? Renungkanlah ๐
(By Tere Liye)