Menjijikkan
Kalian harus tahu, Cody Gakpo, pemain Liverpool yang mencetak gol dua malam lalu, mendapat peringatan dari manajemen Liga Premier Inggris.
Apa masalahnya? Karena dia buka kaos, lantas memperlihatkan tulisan 'I BELONG TO JESUS'.
Manajemen Liga Premier kesal, mereka memberikan peringatan, dengan merujuk peraturan IFAB yang diterapkan di Liga Premier, bahwa 'equipment' pemain dilarang menunjukkan: “any political, religious or personal slogans, statements or images.”
Kaos Cody Gakpo ini dianggap melanggar peraturan tersebut.
Bukan main. Manajemen Liga Inggris itu semakin menjijikkan. Coba lihat, itu kapten-kapten tim, memakai ban kapten pelangi 'merayakan' LGBTQ+. Bukankah itu juga pernyataan politik? Aneh sekali. Urusan homo mereka izinkan, malah mereka paksa pemain-pemain melakukannya; giliran pemain menunjukkan jika dia mencintai agamanya, mereka jejeritan, ngasih peringatan.
Sepak bola ini tambah lama tambah dipenuhi orang-orang yg menjijikkan ini. Yang bergaya dia paling sportif, paling cinta bola, tapi justeru dialah yang membawa-bawa urusan politik ke bola. Rusia, mereka ban dari pertandingan manapun. Pelaku genosida terbesar israel, apa kabar? Dibiarkan bermain dimana-mana. Ada pemain Islam yang mengkritisi perlakuan atas muslim Uyghur di China, eh itu pemain disingkirkan. Tapi ada pemain israel dibiarkan saja dia ngoceh mendukung genosida.
Entah kenapa hari ini pola pikir beginian rusak sekali. Dipertontonkan terang-benderang, tanpa malu-malu. Homo didukung, agama dibenci. Ngapain kita harus kesal lihat orang lain taat pada agamanya? Ngapain?
Termasuk jika kalian pembaca Tere Liye punya kecenderungan kesal, marah-marah, membubarkan ibadah orang lain. Ayolah, ngapain kalian harus segitunya dengan ibadah orang lain? Yg kamu bubarkan itu pesta homo, mabuk-mabukan, lah kalau agama lain Kristen ibadah misalnya, ngapain harus kesal? Lebih-lebih jika sesama saudara sendiri lagi ibadah pengajian, kenapa kamu harus rese membubarkan?
Paham?
Jadi mari rumuskan musuh yang sebenarnya. Jangan malah keliru. Apa musuh kita? Kejahatan, peperangan, ketidakadilan, dan tentu saja pelaku genosida. Ini musuh terbesar. Nah, jika ada orang lain menunjukkan dia taat dan cinta pada ajaran agamanya, itu tuh baik-baik saja. Bukan musuh. Kenapa kita harus rese sih?
(By Tere Liye)
*fb