Viral Mobil Mogok usai Isi Pertamax Bercampur Air di Solo, SPBU Minta Postingan Dihapus

[PORTAL-ISLAM.ID] Sebuah SPBU akhirnya ketahuan melakukan praktik oplosan BBM yang kemudian diberikan kepada konsumen.

SPBU tersebut berada di Pucangsawit, Solo, Jawa Tengah.

Kejadian ini menjadi sorootan setelah diviralkan korban di media sosial Facebook.

Awalnya viral di media sosial Facebook, seorang warga asal Jebres, Kota Solo mengeluh lantaran mobil miliknya mogok usai mengisi bahan bakar minyak (bbm) di SPBU Pucangsawit.

Kabar tersebut pertama kali mencuat dari unggahan akun bernama John Arkha Budi di grup Info Cegatan Solo (ICS) di laman Facebook yang dilihat TribunSolo.com pada Jumat (7/3/2025).

Dalam unggahan tersebut, pemilik mobil Honda HRV warna putih dengan nomor polisi (nopol) AD 1363 IU nampak tengah diderek oleh petugas dari salah satu bengkel mobil di jalan Ir Soekarno, Solo Baru.

Pengunggah juga menyertakan bahwa mobil miliknya mogok usai mengisi BBM jenis Pertamax di SPBU Pucangsawit Solo. 

"Hati hati kawan isi Pertamax di SPBU Pucang sawit. ..mobil saya HRV bisa mogok di tengah jalan area solo.baru. .setelah isi Pertamax . Mati dan setelah di cek teknisi Honda solo baru ..ternyata sebagian Pertamax yg saya isi di dalam.tangki mengandung air ...ini bukti nya," tulis keterangan unggahan.

Sementara itu, istri pengunggah, Eka Kartika (36) saat dihubungi TribunSolo.com membenarkan apa yang ia alami dengan sang suami.

Ia menjelaskan bahwa kejadian bermula saat dirinya dan sang suami akan menuju ke Yogyakarta untuk keperluan pekerjaan pada Kamis (6/3/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.

Sebelum melakukan perjalanan, ia mampir di SPBU Pucangsawit untuk mengisi BBM sebanyak Rp 300 ribu.

"Pertama saya melakukan perjalanan dari rumah saya di palur karena saya akan pergi ke Jogja untuk urusan kerjaan saya isi Pertamax di SPBU Pucang sawit senilai Rp300 ribu rupiah," cerita Eka.

Saat itu, Eka menambahkan bahwa kondisi BBM di dalam tangki mobil masih berisi 2 strip. Usai mengisi bensin, ia dan suaminya pun melanjutkan perjalanan. 

Namun sesampainya di jalan Ir Soekarno Solo Baru Sukoharjo, tiba-tiba mobil yang dikendarainya mogok. 

"Karena bensin mobil saya sisa 2 strip. Kemudian sudah keluar dari SPBU kami jalan tidak ada kendala sampai di daerah Solo baru tepatnya sebelum patung Ir.soekarno mobil saya terasa bergetar brebet-brebet, tidak bisa injak gas. Mobil mati total posisi di tengah jalan," urainya.

"System mobil lock semua, akhirnya saya, suami dan anak saya turun dari mobil karena khawatir ada apa apa. Maka kami langsung call emergency Honda solo baru kebetulan dekat dengan lokasi mobil saya mogok," lanjut Eka.

Usai diperiksa oleh teknisi, ternyata BBM di dalam tangki mobil milik Eka telah bercampur dengan air.

Akibat hal tersebut, sontak membuat Eka dan suaminya naik pitam.

"Setelah berapa menit teknisi Honda datang dan menanyakan kronologi bagaimana bisa mati total mesin nya. Di cek teknisi Honda dan ternyata tangki bahan bakar mengandung air,"  kata dia.

Berbekal satu botol Pertamax bercampur air, suami Eka pun mendatangi SPBU Pucangsawit untuk meminta pertanggungjawaban.

"Suami saya marah besar saat itu langsung barang bukti satu botol Pertamax berisi air di bawa naik kendaraan ojek online ke SPBU tersebut, suami saya marah marah disana dan minta pertanggungjawaban pihak SPBU," imbuh perempuan berusia 36 tahun tersebut.

Akibat insiden tersebut, pihak SPBU disebut Eka mengambil langkah untuk mengganti kerugian berupa perbaikan kendaraan senilai Rp 723 ribu dan ganti rugi pembelian bensin sebesar Rp 300 ribu.

"Akhir nya perwakilan SPBU yaitu security mendatangi bengkel Honda Solo baru dan akhir nya turun tangki bahan bakar dikuras semua. Semua biaya pihak SPBU yang tanggung. Kami hanya minta ganti rugi uang yang saya belikan Pertamax di SPBU tersebut, itu pun awal nya mereka hanya mau ganti setengah nya. Suami saya tidak mau akhir nya di ganti 300 ribu," lanjut dia.

Lebih dari itu, Eka menerangkan bahwa ia merasa kecewa atas apa yang keluarganya alami. Terlebih lagi jika kendaraan miliknya mengalami masalah di kemudian hari akibat insiden tersebut.

"Saya tidak tau kerusakan efek ke depan nya untuk mobil saya," sebut dia.

Ia juga mengaku bahwa usai insiden tersebut diunggah oleh sang suami di media sosial.

Pihak SPBU sempat menghubungi dirinya untuk meminta menghapus postingan.

Namun Eka bersikukuh enggan menghapus postingan tersebut sebelum pihak SPBU mengklarifikasi dan meminta maaf secara terbuka atas apa yang ia alami.

"Pihak SPBU telpon saya suruh hapus postingan yang viral di FB tapi saya tidak mau karena tidak ada klarifikasi permintaan maaf dari pihak SPBU," pungkasnya. 

[VIDEO]
Baca juga :