[PORTAL-ISLAM.ID] Shaikh Dr. Yasin Allush Hafizahullah, membagikan kesannya setelah menghadiri undangan Presiden Baru Suriah, dalam akun sosial medianya, beliau bercerita:
"Pada hari ini, saya menghadiri undangan (berbuka puasa bersama) di Istana Kepresidenan Suriah, kami hadir bersama rombongan yang berisi para ulama dan tokoh intelektual.
Ketika waktu berbuka tiba, kami pun berbuka puasa lalu melanjutkan shalat Maghrib di tempat shalat yang telah ditentukan.
Setibanya di sana, kami menemukan seorang pemuda tengah memimpin shalat jamaah dengan tiga orang lainnya sebagai makmum di belakangnya. Rupanya setelah ditelusuri, sosok yang menjadi imam sholat mereka saat itu adalah salah seorang staff pekerja di istana kepresidenan. Ia merupakan koki yang bertanggung jawab mengurus kebutuhan dapur di istana kepresidenan tersebut, hal itu terlihat ketika sang Imam tersebut memimpin sholat masih dengan mengenakan seragam kokinya.
Dan luar biasanya, tanpa merasa lebih mulia atau lebih tinggi jabatannya, presiden Baru Suriah Ahmad Al Sharaa itupun langsung ikut menjadi makmum dibelakangnya begitu saja, begitu pula para ulama besar lain, diantara mereka ada Syekh Usamah al-Rifa’i, Dr. Muhammad Abu al-Khayr Shukri, Dr. Ibrahim Shashu, Syekh Abdul Rahim Atun, saya sendiri, dan lainnya.
Tentu pemandangan ini sangat menakjubkan. Lihatlah, bagaimana indahnya Islam, ketika shalat berjamaah semua jabatan dan gelar yang dimiliki semua di tinggalkan, saat itu semua memiliki kedudukan yang sama, mereka memiliki kedudukan yang setara saat itu, mereka bersujud dan menghadapkan wajahnya hanya untuk beribadah kepada Allah semata.
Bayangkan, seorang koki menjadi imam, dan makmumnya adalah orang nomor satu di negerinya, tak hanya itu, dibelakangnya ada para ulama besar dengan segala keilmuan dan gelar yang dipunya, namun itu semua tak membuat mereka enggan bermakmum kepada orang yang secara kedudukan sosial "dibawah" mereka, namun inilah keagungan Islam, islam tak memandang gelar dan jabatan, ketika dalam shalat semua sama dihadapan Allah, semua adalah Hamba-Nya Allah, semua kepunyaan dan kelebihan yang ada pada hamba itu semua datangnya dari Allah."