Nyanyian Hasto mulai keluar.... ini video pertama serangan balik...

[PORTAL-ISLAM.ID]  Sebelum Hasto ditetapkan jadi tersangka, Hasto sudah membuat beberapa video 'amunisi' serangan balik. Video-video ini masih disimpan dan belum dikeluarkan saat itu. Setelah Hasto ditahan, video-video amunisi serangan balik mulai dikeluarkan.

Hari ini, Sabtu (22/2/2025), video pertama Hasto sudah beredar di media sosial oleh akun-akun pendukung PDIP.

Nyanyian 1 Hasto: soal Revisi UU KPK 2019 yang diinisiasi oleh Jokowi bertujuan untuk melindungi dirinya, juga anak dan menantunya yang saat itu mau menjadi kepala daerah.

Dan butuh 3 juta US dollar agar revisi itu berjalan mulus.
 
"Saya ingat ketika saya bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, menjelang Mas Gibran dan Mas Boby mau mencalonkan sebagai Wali Kota Solo dan Wali Kota Medan. Saat saya mengatakan kepada Pak Presiden Jokowi sekaligus untuk menguji keseriusan beliau di dalam mencalonkan anak dan menantunya, 

'Pak Presiden, apakah betul Bapak mau mencalonkan Mas Gibran dan Mas Bobi sebagai wali kota? Loh kenapa Pak Sekjen? Karena ketika Mas Gibran dan Mas Boby sebagai wali kota, maka otomatis dia menjadi pejabat negara. Dan ini akan sangat rawan terhadap berbagai bentuk gratifikasi suap dan berbagai tindakan korupsi lainnya.' 

Presiden Jokowi sempat termenung saat itu dan kemudian dari situlah saya merasakan bahwa pertanyaan saya ini sangat mengusik perhatian dari beliau, karena saya tegaskan bahwa ketika Mas Gibran dan Mas Bobby menjadi wali kota, maka dengan mudah akan terkena operasi tangkap tangan dari KPK dan juga aparat penegak hukum yang lain. 

Masa saya bertanya kepada Presiden Jokowi adalah untuk mengingatkan bahwa beliau sudah presiden. Buat apa kemudian anak-anaknya harus menjadi wali kota dan itu mengandung suatu risiko-risiko politik mengingat Presiden juga berhadapan dengan begitu banyak pihak-pihak yang selalu mencoba berhadapan dengan Bapak Presiden. 

Tetapi beberapa saat kemudian saya menerima salah seorang Menteri dan beliau mengatakan kepada saya bahwa sudah mendapatkan arahan dari Presiden Jokowi untuk melakukan revisi undang-undang KPK. 

Saat itu dijelaskan berbagai pasal-pasal penting, misalnya bahwa pimpinan KPK tidak otomatis bertindak sebagai penyidik. Kemudian ada beberapa pasal-pasal yang tidak memungkinkan bagi penyidik independen untuk bergabung ke KPK.

Berbagai revisi-revisi itu karena ini adalah perintah dari Presiden maka ya saya sarankan untuk bertemu dengan seluruh jajaran fraksi di DPR RI dan coba menggalang atas perintah dari Presiden. 

Nah saat itu Pak Menteri yang menjadi kepercayaan dari Pak Jokowi menyampaikan bahwa kira-kira akan diperlukan dana sebesar 3 juta USD untuk menggolkan revisi undang-undang KPK. 

Dan mengapa berjalan mulus? Karena Presiden Jokowi punya kepentingan untuk melindungi Mas Gibran dan Mas Bobby. 

Maka sejarah mencatat bahwa revisi undang-undang KPK ini dilaksanakan sebelum pelaksanaan Pilkada Serentak di mana Mas Gibran dan Mas Bobby berproses menjadi wali kota. 

Maka ketika terpilih menjadi wali kota, amanlah dari berbagai persoalan hukum karena KPK sudah dilemahkan." 

[VIDEO]
Baca juga :