[PORTAL-ISLAM.ID] Jejak digital 3 Desember 2018, Prabowo Subianto pernah mengatakan di akun twitternya @prabowo:
"Menjadi pemimpin bangsa yang besar itu harus siap segala hal. Siap di kritik. Pemimpin harus mampu menghadirkan ketenangan. Kalau ada yang menghujat introspeksi diri, apakah ada yang salah? Apakah yang menghujat sebegitu menderitanya atau tidak mendapat keadilan?"
Ternyata apa yang dulu disampaikan Prabowo itu cuma "kentut".
Realitanya, Prabowo ketika sekarang sudah menjadi Presiden RI, ternyata tidak siap dikritik, tidak bisa menghadapi kritikan dengan ketenangan, tidak mau instropeksi.
Bahkan Prabowo mempertontonkan etika yang sangat buruk sekali sebagai pemimpin dengan memaki para pengkritiknya dengan menyebut 'ndasmu'.
Disampaikan saat pidato, yang ditonton jutaan rakyatnya, seorang Pemimpin memaki rakyatnya sendiri dengan 'ndasmu'.
Kalau dalam agama, perangai yang buruk, akhlak yang buruk, kata-kata yang buruk, bisa dan biasanya disebabkan/dihasillkan oleh makanan yang buruk (haram) yang masuk ke perutnya.
Apakah Prabowo berperangai buruk ini disebabkan karena dia dihasilkan oleh kemenangan Pilpres yang haram? Yang menghalalkan segala cara? Menabrak konstitusi lewat permainan Paman MK? Menyuap suara rakyat dengan Ratusan Triliunan Bansos? Mengerahkan aparat?
Kalau iya begitu.... pantes saja kentutnya bau sekali.
Kentut.. pic.twitter.com/kHNyypQgNT
— # (@uyoktweet) February 16, 2025
Menjadi pemimpin bangsa yang besar itu harus siap segala hal. Siap di kritik. Pemimpin harus mampu menghadirkan ketenangan. Kalau ada yang menghujat introspeksi diri, apakah ada yang salah? Apakah yang menghujat sebegitu menderitanya atau tidak mendapat keadilan?
— Prabowo Subianto (@prabowo) December 3, 2018
Gue malu Presiden RI yang sudah berumur 73 tahun berpidato menggunakan gestur ala bocah “nye…nye…nye” (“terlalu besar”) dan ngomong, “ndasmu”.
— Fedi Nuril (@realfedinuril) February 16, 2025
Di ruangan itu reaksinya banyak yang ketawa pula 😓
pic.twitter.com/nmUHWxgbD6