BUMERANG EFISIENSI ANGGARAN

INKOMPETENSI ITU MERUSAK DAN MEMBAHAYAKAN

Oleh: Yanuar Nugroho

Meneruskan twit saya sebelumnya (SS twit di atas -red), beberapa hari ini rame beredar di berbagai platform 'kesaksian' tentang seberapa merusaknya dampak (unintended consequences) dari efisiensi (baca: pemotongan) anggaran ini. Mulai dari PHK para tenaga tidak tetap, hingga terdampaknya berbagai layanan publik.

Jelaslah, yang memotong Anggaran tidak paham, bahwa akibat pemotongan itu, ada berbagai hal krusial dalam layanan publik yang terpengaruh - dan itu akan justru mencoreng kredibilitas pemerintahan @prabowo yang baru seumur jagung ini.

Kemarin jadi terbuka bagi publik bahwa pemotongan pos belanja barang dan jasa itu dampaknya panjang karena layanan/pekerjaan --termasuk yang esensial-- yang dilakukan tenaga tidak tetap terhenti karena mereka tidak bisa diadakan lagi. Debat pun mengemuka: mengapa para ASN tidak mengerjakannya sendiri? mengapa K/L/D masih terus merekrut tenaga tidak tetap? Silakan diteruskan debat ini.

Hari ini PDF paparan Kemenditisaintek dalam rapat dengan DPR beredar luas di berbagai WAG (kementerian2 lain sudah beredar beberapa hari yang lalu). silakan dicari sendiri PDF-nya. yang bagi saya langsung 'menampar kesadaran' adalah slide 12 s.d. 18 di bawah sub judul 'Dampak Efisiensi'. Saya kutipkan beberapa:

A. Dampak Efisiensi pada KIP Kuliah:

Target 1.040.192 mahasiswa (yg sedang berlangsung dan mahasiswa baru). Dampak efisiensi:
1. Penerima KIP: sebanyak 663.821 dari 844.174 mahasiswa on going (yg sedang berlangsung) tidak dapat dibayarkan 2025.
2. Sebanyak 663.821 Masyarakat Penerima KIP-K terancam putus kuliah.
3. Tidak ada penerimaan mahasiswa baru Penerima KIP-K Tahun 2025 yang pada tanggal 4 Febuari 2025 lalu telah dibuka pendaftarannya, dengan jumlah
pendaftar sampai saat ini (7 Feb 2025 16.15 WIB) sebanyak 21.131 orang.
....

tidak terpenuhinya sasaran penerima KIP-Kuliah berjalan (on going) berpotensi menimbulkan kegaduhan di masyarakat dan bisa menimbulkan isu nasional.

B. Beasiswa Pendidikan Indonesia

Target 12.345 mahasiswa. Dampak efisiensi:
1. Sebanyak 12 orang Penerima BPI LN Program S3 Perguran Tinggi Akademik dari total 33 orang terancam tidak dapat dibayarkan (berpotensi terlantar di luar negeri)
2. Tidak ada Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2025. 

...

D. Beasiswa Dosen dan Tendik di DN dan LN

Anggaran ini untuk beasiswa dosen dan tendik baik di dalam negeri maupun luar negeri dengan target 3.732 dosen dan tendik. Penurunan anggaran ini berpotensi tidak terbiayainya beasiswa dosen dan tendik LN dan DN berjalan (on going) yang dapat menimbulkan gejolak sosial.

...

F. BOPTN & BPPTNBH
BOPTN (Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri) merupakan pendanaan dari pemerintah untuk membantu membiayai kebutuhan operasional perkuliahan agar tidak dibebankan seluruhnya kepada mahasiswa. Dampak efisiensi: PTN dikhawatirkan menaikkan tarif UKT untuk mempertahankan kualitas layanan pendidikan tinggi. Hal ini berdampak meningkatkan beban mahasiswa/orang tua mahasiswa dan dapat menimbulkan gejolak di masyarakat serta aksi demonstrasi.

Dan seterusnya, dan seterusnya, dan seterusnya. Silakan dicari sendiri PDF slidenya dan dibaca sendiri. Ini baru dari Kemendiktisaintek.

Semoga siapapun yang melakukan pemotongan anggaran secara bodoh dan serampangan ini sadar dampak tindakan ini pada negeri dan seluruh warganya ini. 

Benar kata-kata ini, "Never attribute to malice that which is adequately explained by stupidity" (Hanlon) - saya terjemahkan bebas: "Jangan menganggap sesuatu yang buruk selalu disebabkan oleh niat jahat. Barangkali cuma karena bodoh saja."

Masalahnya, kebodohan, atau inkompetensi itu amat merusak dan membahayakan.

👇👇
Baca juga :