Baitul Maqdis bukan di Yerusalem, Upaya Pemurtadan secara halus dan kontinyu

Pemurtadan itu bukan program instant.

Pemurtadan itu program jangka panjang yang dilakukan sangat lama dan telaten "membina" umat agar keluar dari keyakinannya.

Caranya halus dan kontinyu.

Pemurtadan yang dimaksud disini bukan artinya orang Islam diajak pindah ke agama lain tapi agar orang Islam jadi sesat dari Islam namun tetap (dan justru) merasa paling Islam.

Mungkin sekarang baru dibelokan keyakinan bahwa Baitul Maqdis bukan di Yerusalem.

Tapi nanti lama lama akan dibuat teori teori baru bahwa Makkah dan Madinah aslinya bukan di Arab tapi di Muntilan atau di Kutoarjo atau dibandara YIA atau tengah gurun Bromo atau dimana ajalah sesuai alam pikiran sesat antek antek dajjal yang ga sadar sedang tertipu dajjal dan kaum yang paling sok tau konspirasi tapi ga sadar malah tertipu dan malah jadi korban konspirasi.

Yang mengalami mungkin baru generasi cucu kita atau dua generasi disetelah generasi jaman ini karena fitnah dan tipu daya itu terprogram cermat, rapi, terkonsep dan terstruktur hingga berabad abad kedepan.

Jadi jangan kaget kalau setelah para cecunguk ini melencengkan lokasi Baitul Maqdis yang asli di Yerusalem maka esok esok akan ada oknum dengan teori teori yang menyalahkan kaum muslimin karena berhaji kok ke Arab...

Karena buat menyesatkan umat itu ada beragam jalan...

Semoga anda semua tetap dilindungi

(Budi Saks)

Baca juga :