𝐌𝐞𝐧𝐝𝐞𝐤𝐚𝐭-𝐝𝐞𝐤𝐚𝐭 𝐊𝐞𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐏𝐞𝐧𝐠𝐮𝐚𝐬𝐚 = 𝐓𝐞𝐫𝐟𝐢𝐭𝐧𝐚𝐡
(1) Imām Abū Dāwud رحمه الله تعالى di dalam kitāb Sunan-nya meriwayatkan bahwa Baginda Nabī ﷺ pernah bersabda:
مَنْ أَتَى السُّلْطَانَ افْتُتِنَ
“Siapa saja yang suka mengunjungi penguasa akan terfitnah.” [HR Abū Dāwud no 2859]
(2) Imām An-Nasāiyy رحمه الله تعالى di dalam kitāb Sunan-nya meriwayatkan bahwa Baginda Nabī ﷺ pernah bersabda:
مَنِ اتَّبَعَ السُّلْطَانَ افْتُتِنَ
“Siapa saja yang suka mengikuti penguasa akan terfitnah.” [HR an-Nasāiyy no 4309]
(3) Imām At-Tirmiżiyy رحمه الله تعالى di dalam kitāb Sunan-nya meriwayatkan bahwa Baginda Nabī ﷺ pernah bersabda:
مَنْ أَتَى أَبْوَابَ السَّلاَطِينِ افْتُتِنَ
“Siapa saja yang suka mendatangi pintu penguasa maka akan terfitnah.” [HR at-Tirmiżiyy no 2256].
(4) Imām Ahmad رحمه الله تعالى di dalam kitāb Sunan-nya meriwayatkan bahwa Baginda Nabī ﷺ pernah bersabda:
مَنْ أَتَى أَبْوَابَ السَّلَاطِيْنِ أُفتُتِنَ وَمَا ازْدَادَ عَبْدٌ مِنَ السُّلْطَانِ قُرْباً إِلَّا ازْدَادَ مِنَ اللهِ بُعْداً
“Barangsiapa mendatangi pintu-pintu penguasa, maka dia terfitnah dan tidaklah seorang hamba semakin mendekat kepada penguasa melainkan dia semakin jauh dari Allah.” [HR Imam Ahmad no 8481]
Itu kata Baginda Nabī ﷺ, BUKAN kata saya.
(Arsyad Syahrial)