Keberanian Ali bin Abi Thalib

Keberanian Sahabat Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu.

Konon menurut sebagian kelompok, sahabat Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu adalah penerima wasiat dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, untuk melanjutkan beliau memimpin ummat Islam.

Namun demikian, wasiat itu dirampas oleh Khalifah Abu Bakar, kemudian Umar dan selanjutnya Utsman bin Affan radhiallahu 'anhum.

Uniknya, kelompok tersebut mengetahui dan mengakui bahwa sahabat Ali bin ABi Thalib radhiallahu 'anhu penerima wasiat itu diam, tidak berani mengobarkan perlawanan mempertahankan wasiat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuknya itu, hingga tiga periode kekhilafahan.

Padahal menurut mereka, status kepemimpinan (imamah) sahabat Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anhu adalah hal paling prinsip dalam agama. 

Namun demikian, kenapa beliau diam? 

Apa memang beliau tidak bernyali? Lah kalau tidak bernyali memperjuangkan prinsip agamanya, kenapa ditunjuk sebagai pemimpin alias Imam? Apa mungkin Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam salah pilih, sehingga tongkat kepemimpinan ummat beliau serahkan kepada orang yang nyalinya ciut?

Atau memang dongeng adanya wasiat kepada beliau sebagai imam sepeninggal Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah dongeng palsu bin dusta, dan sudah barang tentu kemungkinan inilah yang benar. 

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mungkin salah pilih, dan beliau tidak pernah menyampaikan pesan apapun agar sahabat Ali menjadi imam sepeninggal beliau dan sebagaimana sahabat Ali bin Abi Thalib adalah seorang pemberani dan bukanlah orang penakut.

Kawan! Di tengah masyarakat banyak doktrin dan dongeng bohong sejenis, bahkan disampaikan oleh figur figur yang mengaku sebagai panutan dalam beragama, tanpa ada koreksi atau kritik dari penyimak atau pengikutnya.

Ini membuktikan betapa pentingnya anda selektif dalam menimba ilmu dan menghadiri pengajian, agar tidak didongengi dongeng dongeng murahan seperti di atas. 

(Dr. Muhammad Arifin Badri)
Baca juga :