SUATU HARI, Khalifah Abdul Malik mengumpulkan para Ulama di ruangannya, dia sering melakukan hal itu apabila ada masalah. Perkumpulan itu dihadiri juga oleh keponakannya, pemuda gagah berumur 22 tahun, Umar bin Abdul Aziz.
Khalifah bertanya bagaimana memilih suami yang baik untuk anak gadisnya, Fatimah. Semua yang hadir menjawab dengan versi masing-masing. Umar bingung, takut ditanya, karena sudah lama dia jatuh cinta pada sepupunya Fatimah, tapi dia tidak berani melamarnya, bahkan mengungkapkan rasa itu saja dia takut.
Khalifah pun berkata, mengutip perkataan Imam Hasan Bashry, "Nikahkanlah putrimu dengan orang yang bertakwa, kalau dia mencintainya, maka dia akan memuliakannya, dan kalau dia tidak menyukainya, dia tidak akan menghinanya".
Semua senang dengan kata-kata Khalifah, hanya Umar yang bingung. "Umar, kamu tau Fatimah itu putriku yang paling kucintai, maka hari ini aku akan menikahkanmu dengannya, jagalah dia!". Umar terkejut, suka cita dan takut bercampur memenuhi hatinya. Dan akhirnya merekapun menikah.
Sampai akhir hayat keduanya pun dimakamkan di satu tempat yang sama di kota Maarat Nu'man di Idlib, Suriah.
Cinta suci keduanya ditanam di bumi, dan bersama bersemi hingga Surga....
(Saief Alemdar)