Kesaksian Susan Abulhawa (seorang penulis Palestina-Amerika) yang baru keluar dari Gaza: "Kondisi ril Gaza lebih mengerikan dibanding foto dan vidio yang beredar online"

[PORTAL-ISLAM.ID] Susan Abulhawa adalah seorang penulis Palestina-Amerika kelahiran Kuwait dan aktivis hak asasi manusia dan pembela hak-hak binatang. Dia adalah penulis beberapa buku, dan pendiri organisasi non-pemerintah, Playgrounds for Palestine. Dia tinggal di Pennsylvania.

Di akun fbnya kemarin (5/3/2024), Susan Abulhawa mengatakan dirinya baru saja keluar dari Gaza dan menegaskan kondisi ril di Gaza lebih mengerikan dibanding foto dan vidio yang beredar online atau di media sosial.

👇👇

Saya keluar dari Gaza kemarin, bukan karena pilihan saya sendiri. Waktuku (izinnya) baru saja habis, tapi aku berusaha mencari cara untuk kembali secepat mungkin. Saya tidak dapat memposting saat berada di sana karena masalah keamanan bagi diri saya sendiri dan orang-orang di sekitar saya.

Saya masuk dengan 18 koper besar dan meninggalkan semuanya di sana, termasuk hati saya. Saya tiba di Kairo dengan membawa beberapa barang: pakaian dalam, laptop, telepon, dan hadiah yang diminta oleh orang-orang di Gaza yang kehilangan segalanya untuk saya terima. 

Teman dan adikku Samah Sabawi tidak hanya memberiku hotel untuk dua malam, tapi juga muncul dengan membawa tas perlengkapan mandi, piyama, dan baju ganti. 

Saya akan mulai memposting dan menerbitkan hari ini. 

Singkatnya, apa yang saya saksikan jauh lebih buruk daripada video dan foto yang kita lihat secara online. Di luar kengerian kematian, mutilasi, dan kehilangan tanpa akhir, terdapat kemerosotan setiap hari yang belum pernah saya saksikan sebelumnya dalam hidup saya. Dan saya hanya diizinkan berada di Selatan Gaza. Menjelajah ke utara (wilayah Gaza utara) adalah misi bunuh diri bagi siapa pun saat ini.


Baca juga :