Abu Ubaidah: “Wahai ahli ibadah di dua tanah Haram… kalian membasahi pipi dengan linangan air mata… sementara kami membasahi leher kami dengan darah-darah kami”

[PORTAL-ISLAM.ID]  Juru Bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah tampil dalam pesan vidio tadi malam (Jumat, 8 Maret 2024).

- Kami telah berperang melawan musuh selama 154 hari, menimbulkan kerugian besar pada perwira, tentara, pasukan bayaran, dan kendaraan tempurnya, dan masih banyak lagi.

- Musuh tidak akan tenang di tanah kami dan tidak akan berhasil memberikan keamanan pada dirinya sendiri sebelum rakyat kami mendapatkan haknya.

- Kita sambut Ramadhan dengan jihad dan persatuan di saat manusia penuh kebanggaan.

- Zionis tidak mementingkan kesucian Masjid Al-Aqsa, meski mereka mengklaim sebaliknya, bahwa mereka mensucikan Masjidil Aqsha.

- Adalah kewajiban setiap manusia merdeka untuk turut serta dalam pengorbanan rakyat Gaza, melawan mereka, dan menggagalkan upaya untuk memecah belah Al-Aqsa.

- Kami menyerukan rakyat kami untuk memobilisasi dan berbaris ke Al-Aqsa dan ribath di sana, dan tidak membiarkan penjajah memaksakan fakta di lapangan.

- Kami menyerukan kepada rakyat bangsa kami di mana pun untuk mendeklarasikan seruan untuk melawan arogansi penjajah di setiap arena di dalam dan di luar Palestina.

- Mujahidin kami melanjutkan pertempuran untuk menghadapi agresi dimanapun tentara musuh hadir di Gaza.

- Mujahidin kami melakukan banyak operasi kualitatif dalam tiga minggu terakhir, menempatkan musuh dalam penyergapan yang tepat.

- Operasi kami terkonsentrasi di wilayah penyerangan di Gaza utara dan selatan.

- Sudah jelas bahwa pemerintah musuh menggunakan penipuan dan penghindaran dalam negosiasi dan ditandai dengan kebingungan dan kepanikan.

- Prioritas utama kami untuk menyelesaikan perjanjian pertukaran tahanan adalah komitmen penuh untuk menghentikan agresi dan penarikan mundur musuh, dan kami tidak boleh menyerah dalam hal ini.

- Kami tidak punya apa-apa untuk ditawarkan untuk menyembuhkan luka rakyat kami yang sedang dimusnahkan.

- Tangisan Washington atas terbatasnya jumlah tahanan musuh menegaskan standar ganda dan ketidakpedulian mereka terhadap hak asasi manusia.

- Zionis berdiri di hadapan negara berpenduduk dua miliar orang dan tidak menghormati kesucian darah orang yang tidak bersalah.

(Negara berpenduduk dua miliar ini maksudnya adalah jumlah penduduk muslim seluruh dunia)

- Di bagian akhir, Abu Ubaidah mengirimkan pesan seperti yang dulu disampaikan seorang ulama besar Tabi'in Abdullah bin Mubarak (yang berada di medan jihad), kepada ulama besar lainnya seorang ahli ibadah ternama, Fudhail bin Iyadh (yang berada di Haramain).

“Wahai ahli ibadah di dua tanah Haram… seandainya engkau melihat kami, niscaya engkau akan tahu bahwa ibadahmu itu hanyalah main-main belaka”

“Engkau membasahi pipi dengan linangan air mata… sementara kami membasahi leher kami dengan darah-darah kami...”

--------------

Nukilan yang disampaikan Jubir Al-Qassam Abu Ubaidah di atas adalah surat Abdullah bin Al Mubarak di medan jihad kepada Imam Al Fudhail bin ‘Iyadh yang sedang asyik beribadah di Haramain (Mekkah dan Madinah). 

Muhammad bin Ubrahim bin Abi As Sukainah berkata: Saya menemui Al Fudhail bin ‘Iyadh di Masjidil Haram dan dia bersama surat itu. Ketika dia membacanya, nampak kedua matanya berlinang, dan dia berkata: “Abu Abdirrahman (Abdullah bin Al Mubarak) telah benar dan dia telah menasihatiku.” Muhammad bin Ibrahim bertanya: “Apakah engkau termasuk yang menuliskan haditsnya?” Beliau menjawab: “Ya”, lalu dia bekata lagi: “Tulislah hadits ini, sebagai balasan untukmu yang membawakan surat Abu Abdirrahman untukku.” 

Lalu Al Fudhail bin ‘Iyadh mendiktekan untukku: 

Berkata kepada kami Manshur bin Al Mu’atamar, dari Abu Ash Shaalih, dari Abu Hurairah, bahwa  ada seorang bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Apakah ada amal perbuatan yang sebanding dengan jihad fi sabilillah? Beliau menjawab: “Kalian tidak akan mampu.” Mereka bertanya hingga dua atau tiga kali, semuanya dijawab: “Kalian tidak akan mampu.” Begitu yang ketiga kalinya, Beliau SAW bersabda: “Perumpamaan mujahid di jalan Allah bagaikan seorang yang berpuasa, shalat malam, berdzikir, membaca ayat Allah, tidak pernah henti dari puasa dan shalatnya itu sampai pulangnya si mujahid di jalan Allah Ta’ala.”  


[Vidio Abu Ubaidah]
Baca juga :