Sejarah Islam Penuh Dengan Pergolakan & Perebutan Kekuasan

Sejarah Islam Penuh Dengan Pergolakan & Perebutan Kekuasan

Oleh: Dr Muhammad Arifin Badri
(Rektor Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi’i Jember)

Di antara pergolakan yang menghiasi lembaran sejarah Islam ialah pergolakan yang berkaitan dengan kekuasaan.

Sahabat Mu'awiyah enggan untuk tunduk dan berbaiat kepada sahabat Ali Bin Abi Thalib yang oleh mayoritas sahabat kala itu telah dibai'at menjadi Khalifah penerus Kahlifah Utsman bin Affan radhiallahu 'anhum.

Selanjutnya, sahabat Husain bin Ali bin Abi Thalib berperang melawan pasukan Yazid bin Mu'awiyah yang telah dibai'at menjadi Khalifah.

Dinasti Abbasiyah memberontak Dinasti Umawiyah, dan berbagai dinasti selanjutnya juga demikian, saling menggulingkan.

Sebatas yang saya tahu, berbagai aktor perlawanan kepada penguasa yang sah di atas tidak dicap sebagai khowarij, padahal jelas jelas angkat senjata melawan Khalifah yang sah.

Kenapa mereka tidak dicap Khowarij?

Karena mereka tidak mengkafirkan Khalifah yang berkuasa kala itu dan para pendukungnya.

Peperangan terjadi antara Khalifah Ali dengan sahabat Mu'awiyah adalah peperangan fitnah (kesalahpahaman atau kekacauan).

Sedangkan peperangan-peperangan selainnya disebut dengan pemberontakan atau bughat, atau peperangan memperebutkan kekuasaan, bukan dilandasi klaim kekafiran atas pihak yang berkuasa dan diperangi.

Karena itu dalam Al Qur'an ditegaskan perihal peperangan semisal ini:

وَاِنْ طَاۤىِٕفَتٰنِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اقْتَتَلُوْا فَاَصْلِحُوْا بَيْنَهُمَاۚ فَاِنْۢ بَغَتْ اِحْدٰىهُمَا عَلَى الْاُخْرٰى فَقَاتِلُوا الَّتِيْ تَبْغِيْ حَتّٰى تَفِيْۤءَ اِلٰٓى اَمْرِ اللّٰهِ ۖفَاِنْ فَاۤءَتْ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَاَقْسِطُوْا ۗاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ

"Dan jika ada dua golongan dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." (Al Hujurat 9)

Adapun kelompok Khowarij yang memberontak pengeuasa maka pemberontakan mereka dilandasi oleh praktek takfir, alias berawal dari mengkafirkan penguasa bahkan semua yang mendukung penguasa dan bahkan semua orang yang tidak mau bergabung dengan mereka turut dikafirkan. Sehingga kofar kafir itu selalu ada diujung lisan mereka. Karena itu salah satu prinsip idiologi mereka ialah pengkafiran semua pelaku dosa besar.

Solusi problem khowarij yang seperti ini diperangi sebagaimana dijelaskan dalam banyak hadits salah satunya hadits berikut:

إن من ضئضئ هذا أو في عقب هذا قوم يقرؤون القرآن لا يجاوز حناجرهم يمرقون من الدين مروق السهم من الرمية يقتلون أهل الإسلام ويدعون أهل الأوثان لئن أنا أدركتهم لأقتلنهم قتل عاد

"Sesungguhnya dari orang ini akan terlahir sekelompok orang, yang rajin membaca Al Qur'an namun bacaannya tidak melampaui tenggorokannya (mereka tidak memahaminya dengan benar). Mereka gegabah membunuh kaum muslimin namun mengabaikan para penyembah berhala. Mereka keluar/terlepas dari islam sebagaimana anak panah keluar tembus dari obyek sasaran. Andai menjumpai mereka, sungguh akan aku bunuh mereka semua." (Muttafaqun ‘alaih)

👉Patut renungkan, bahwa kebanyakan yang memberontak penguasa-penguasa saat ini adalah karena memperebutkan dunia, bukan dilandasi oleh pengkafiran.

Jadi, jangan mudah mudah gebyah uyah podo asine (mencap khowarij -red), karena sikap seperti ini cermin kedangkalan ilmu.

Kawan! Tahukah anda bahwa tema sekte sekte dalam Islam diajarkan dengan cukup luas di kampus satu ini: https://pmb.stdiis.ac.id/ silahkan bergabung, selagi pendaftaran masih terbuka.

(fb)
Baca juga :