Di Balik Penunjukan AHY sebagai Menteri

Di Balik Penunjukan AHY sebagai Menteri

AHY berkonsultasi dengan banyak pihak sebelum masuk kabinet Jokowi. Posisi Menteri Agraria jadi pemanasan menuju kabinet Prabowo.

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), 45 tahun, menemui Prabowo Subianto satu hari sebelum pelantikan dirinya sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang merangkap Kepala Badan Pertanahan Nasional, Selasa, 20 Februari 2024. Ketua Umum Partai Demokrat itu menyampaikan keinginan Presiden Joko Widodo mengajaknya bergabung ke Kabinet Indonesia Maju.

Seorang elite Partai Demokrat mengatakan Agus Yudhoyono menemui Prabowo sebagai pemimpin Koalisi Indonesia Maju. Koalisi ini gabungan enam partai politik pengusung Prabowo-Gibran Rakabuming Raka dalam pemilihan presiden 2024. Keenam partai itu adalah Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Solidaritas Indonesia, dan Partai Bulan Bintang.

"AHY menghormati Prabowo sebagai pemimpin koalisi di pemilihan presiden," ujar pengurus Demokrat ini, Rabu, 21 Februari lalu.

Kepada Prabowo, kata dia, Agus Yudhoyono menyampaikan pesan Jokowi lewat Menteri Sekretaris Negara Pratikno satu hari sebelumnya. Prabowo lantas mendukung AHY bergabung ke kabinet pemerintahan Jokowi.

Agus Yudhoyono membeberkan pertemuannya dengan Prabowo itu di akun Instagram pribadinya, @agusyudhoyono, satu jam sebelum pelantikan dirinya sebagai Menteri Agraria, kemarin. "Sebagai junior, saya perlu melaporkan amanah tersebut kepada beliau (Prabowo). Kesolidan koalisi hanya dimungkinkan oleh komunikasi dan koordinasi yang intens dan sangat erat," kata Agus.

Mantan Komandan Batalion Infanteri Mekanis 203 Arya Kamuning ini juga mengaku sempat menelepon Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Ia juga menyampaikan pesan Jokowi lewat Pratikno kepadanya.

Presiden Jokowi melantik Agus Yudhoyono sebagai Menteri Agraria, kemarin pagi. Ia menggantikan Hadi Tjahjanto yang digeser ke posisi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. Hadi dan Agus dilantik bersamaan.

Seusai pelantikan, Agus Yudhoyono menceritakan kembali momen ketika Pratikno meneleponnya pada Senin, 19 Februari lalu. Pratikno menyampaikan pesan Presiden agar AHY menemui Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, esok harinya.

Putra presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), itu sempat menanyakan alasan Jokowi memanggilnya. Namun Pratikno memintanya datang saja ke Istana lebih dulu.

Agus Yudhoyono betul-betul menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, esok harinya. Di sinilah Agus mendapat kepastian bahwa ia akan diangkat menjadi Menteri Agraria. "Intinya adalah beliau (Jokowi) menghendaki agar kami bergabung ke pemerintahan dalam Kabinet Indonesia Maju dan menduduki posisi Menteri ATR/BPN," kata Agus setelah pelantikan, kemarin.

Seorang pengurus Demokrat mengatakan rumor bahwa Agus Yudhoyono akan bergabung ke kabinet Jokowi sudah berembus sejak dua pekan lalu. Tapi mereka tidak menanggapinya secara serius karena belum ada sinyal dari Jokowi.

Sinyal itu baru menguat ketika Prabowo sowan ke kediaman SBY di Kelurahan Ploso, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Sabtu, 17 Februari lalu. Dalam pertemuan itu, keduanya membincangkan berbagai hal, termasuk urusan politik dan peluang Agus Yudhoyono bergabung ke Kabinet Indonesia Maju.

Prabowo mengatakan alasannya menemui SBY di Pacitan adalah ingin berterima kasih kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu. Prabowo menyebutkan SBY telah membantunya dalam pemenangan pemilihan presiden 2024. 

Sesuai dengan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, Prabowo-Gibran meraih suara di atas 50 persen. Pasangan nomor urut 02 ini unggul jauh atas dua rivalnya, Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

"Saya datang, pertama sebagai junior, saya ucapkan terima kasih atas dukungan beliau (SBY)," kata Prabowo, Sabtu lalu. 

Seorang elite Demokrat mengatakan Prabowo ataupun Gerindra memang ikut mendorong Demokrat masuk ke Kabinet Indonesia Maju. Dukungan itu diduga bagian dari politik balas budi karena Demokrat ikut bersusah payah memenangkan Prabowo-Gibran—pasangan calon yang cenderung didukung oleh Presiden Jokowi—dalam pemilihan presiden.

Ia menyebutkan posisi Menteri Agraria akan menjadi batu loncatan Agus Yudhoyono untuk posisi menteri berikutnya di kabinet pemerintahan Prabowo. Pengurus Demokrat itu mengatakan posisi tersebut bisa saja Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menteri Dalam Negeri. 

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief menepis informasi bahwa Prabowo yang meminta Agus Yudhoyono masuk ke kabinet Jokowi. Andi mengatakan pihaknya justru tidak mengetahui pengusul nama Agus di posisi Menteri Agraria kepada Presiden Jokowi. "Usulan nama AHY itu adalah rahasia Pak Jokowi," katanya. 

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat ini juga menegaskan bahwa sikap oposisi partainya sudah berakhir setelah bergabung dengan koalisi pemerintahan Jokowi. "Partai Demokrat dan AHY memilih sikap baru, (yaitu) berada dalam koalisi pemenang pilpres," ujarnya.

Konsultasi ke Hadi Tjahjanto
Satu hari sebelum pelantikan sebagai Menteri Agraria, Agus Yudhoyono menemui Hadi Tjahjanto. Ia berkonsultasi mengenai tugas-tugas Menteri Agraria serta berbagai isu yang menjadi fokus kementerian tersebut.

"Diskusi dan minta masukan segala macam mengenai isu-isu apa yang jadi concern," kata Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra, kemarin.

Herzaky mengakui Agus Yudhoyono tidak mempunyai pengalaman dalam urusan Kementerian Agraria. Meski begitu, ia optimistis AHY akan dapat memimpin Kementerian Agraria berbasis pengalamannya sebagai Ketua Umum Demokrat.

"Dalam konteks mengawal kebijakan dari atas sampai bawah, beliau sudah berpengalaman di Demokrat," katanya. "AHY memiliki kemampuan leadership dan manajemen organisasi, serta fast learning dan open minded."

Deputi Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan Presiden Jokowi tentu punya pertimbangan khusus sehingga menunjuk Agus Yudhoyono sebagai Menteri Agraria. "Kami percaya Mas Ketum AHY bisa mengemban mandat dan penugasan ini dengan baik," ujarnya.

Direktur Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan ada dua alasan sehingga Jokowi menunjuk Agus Yudhoyono masuk ke kabinet. Pertama, keberadaan Agus akan menyolidkan Kabinet Indonesia Maju. Sebab, kabinet pemerintahan Jokowi ini berpeluang pecah setelah empat partai pemerintah berseberangan sikap politik dengan mantan Wali Kota Solo itu dalam pemilihan presiden. Keempat partai itu adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Partai NasDem, dan Partai Kebangkitan Bangsa. PDI Perjuangan dan PPP mengusung Ganjar-Mahfud, sedangkan PKB dan NasDem mengusung Anies-Muhaimin. Keempat partai itu juga berencana menggelindingkan penggunaan hak angket kecurangan pemilu.

"Bergabungnya Demokrat ini menjadi sinyal untuk PDI Perjuangan bahwa Jokowi siap tanpa PDI Perjuangan karena ada Demokrat dengan Yudhoyono-nya," kata Agung.

Alasan kedua, kata Agung, Jokowi ingin mengirim pesan bahwa kinerja pemerintahannya tidak akan terganggu meskipun Mahfud mundur dari kabinet ataupun ketika PDI Perjuangan menarik semua kadernya dari kabinet. 

Menurut Agung, bergabungnya Agus Yudhoyono ke Kabinet Indonesia Maju dapat juga dimaknai sebagai politik balas budi Jokowi. Sebab, Demokrat telah totalitas memenangkan Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden. "Di sini balas budinya sangat kental," ucapnya.

Agung pun menduga posisi Menteri Agraria akan menjadi batu loncatan Agus Yudhoyono untuk posisi lain di kabinet pemerintahan Prabowo nantinya. AHY, kata Agung, dapat mengikuti jejak Hadi Tjahjanto, yang berawal dari Menteri Agraria lalu bergeser menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. "Sangat mungkin AHY akan mengikuti jejak Hadi Tjahjanto menjadi Menko Polhukam berikutnya atau Menteri Pertahanan seperti Prabowo," katanya.

(Sumber: Koran TEMPO, Kamis, 22 Februari 2024)
Baca juga :