🚨 BREAKING: Menhan Israel Akui Pasukan Israel Gagal Mencapai Tujuannya di Gaza Setelah 144 Hari Perang

🚨 BREAKING: PERNYATAAN GALLANT: KAMI MEMBAYAR HARGA TINGGI

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyampaikan pidato hari ini (28/2/2024), menandai 144 hari sejak IDF (Pasukan Israel) gagal mencapai tujuannya untuk memulihkan tahanan dengan paksa atau melenyapkan perlawanan, meskipun mereka telah melakukan upaya terbaik.

Gallant menyatakan hari ini, "Kami membayar harga yang sangat tinggi dalam barisan kami... Kerugian yang kami keluarkan dalam hal jumlah kematian dan cedera sangat tinggi."

Selain korban jiwa, entitas Zionis juga mengalami penurunan ekonomi dan moral yang signifikan; perekonomiannya anjlok sebesar 20%. Mengingat hal ini, Gallant menyatakan, "Kami belum pernah menyaksikan perang seperti itu selama 75 tahun, dan ini meminta kami untuk menyetujui amandemen Undang-Undang Wajib Militer." Gallant memohon peningkatan dukungan global dan lebih banyak pemukim Israel untuk bergabung dengan tentara mereka yang kalah dalam menghadapi kemenangan perlawanan, karena dukungan global beralih ke Palestina dan entitas tersebut menjadi semakin terisolasi dari dunia.

Deklarasi ini muncul tiga minggu setelah usulan IDF untuk memperpanjang durasi wajib militer bagi pemukim dari 2 tahun menjadi 3 tahun, serta meningkatkan batas usia tentara cadangan menjadi 45 tahun.

Selain itu, IDF terpaksa mengerahkan kendaraan-kendaraan usang karena kerugian yang signifikan, seperti pengangkut personel lapis baja M-113 buatan AS dari tahun 1960 (lihat foto dibawah), yang dihancurkan oleh perlawanan di Khan Younis beberapa hari yang lalu. 
Brigade Al-Qassam sendiri telah melumpuhkan atau menghancurkan 1.108 kendaraan militer IDF, belum lagi kendaraan yang dihancurkan oleh faksi lain.

Mengenai front utara, situasinya secara ringkas dirangkum dalam pernyataan kemarin oleh mantan Menteri Perang Zionis Avigdor Lieberman, yang menyatakan, "Satu hasil sudah jelas hari ini, dan itu adalah kabinet perang telah kehilangan wilayah Utara."

Perlawanan berada dalam kondisi yang baik dan terus memberikan pukulan, sementara entitas Zionis yang sedang lemah runtuh ketika menghadapi krisis eksistensial. Karena ketabahan rakyat Palestina, rencana entitas tersebut terus gagal ketika tentaranya tenggelam di pasir Gaza.

(Sumber: @SuppressedNws)
Baca juga :