Rocky Minta Maaf
Oleh: Erizal
Rocky Gerung meminta maaf atas kegaduhan yang dibuatnya. Bukan soal diksi yang dipakai di hadapan massa buruh di Tangerang itu. Tapi lebih karena efek dari diksi yang dipakai seperti sengaja dimanipulasi agar benar-benar tercipta kegaduhan. Dipakai, buat kepentingan tertentu.
Menurut Rocky, ia ingin membela kepentingan masyarakat Dayak, kok ia yang didemo? Pasti ada yang keliru. Ia tak mempersoalkan dibawa ke ranah hukum, karena diksi itu. Tapi, dibawa ke ranah hukum, karena membuat kegaduhan, yang benar saja? Siapa yang membuat gaduh?
Terlepas dari itu, langkah Rocky meminta maaf itu sesuatu yang bagus. Ada niat baik. Apalagi, Presiden Jokowi yang dianggap dihina dalam diksi yang dipakai di hadapan massa buruh di Tangerang itu, tak berencana pula melaporkan Rocky. Seharusnya, masalah ini sudah selesai.
Tapi, apa yang bisa selesai dengan mudah di negeri ini? Apalagi menyangkut Rocky, Jokowi, dan masalah seputar itu. Apalagi ini mendekati tahun Pilpres. Dibiarkan seperti pembenaran, digasak seperti ingin mempertahankan kuasa yang sedang berada di tangan. Semua berhak.
Pastilah, tak seimbang. Apalah seorang Rocky? Berhadapan dengan KSP Moeldoko, misalnya. Rocky hanya punya bacot. Mestinya, dengan bacotnya itu, kita berterima kasih. Ia masih mau memikirkan "suatu" yang ia tak dibayar.
[Video - Konpers Rocky minta maaf atas kegaduhan]