Puan Lirik Gibran si Anak Ingusan

Puan Lirik Gibran si Anak Ingusan

Oleh: Erizal

Anak ingusan Gibran, ternyata dilirik juga sebagai Cawapres dari PDIP. Yang melirik tak tanggung-tanggung, Puan Maharani pula. Sebelumnya, Puan menyebutkan tinggal lima nama lagi kandidat pendamping Ganjar. Dan lima nama itu, diketahui tak ada nama Gibran.

Kini, nama Gibran masuk. Berarti, ada enam. Tapi, saat nama Gibran disebut, lima nama lainnya tak lagi disebut. Nama Gibran disebut sendirian. Berarti, ada kekhususan. Apalagi politisi senior PDIP Panda Nababan sempat mengatakan Gibran sebagai anak ingusan.

Berarti, kekhususannya berkali lipat. Dari anak ingusan yang belum layak, menjadi tiba-tiba sangat layak. Sehingga, melupakan lima nama kandidat pendamping Ganjar lain yang sempat disebut. Kok, bisa berubah begitu cepat? Ada situasi apa, tiba-tiba nama Gibran masuk?

Puan makin matang, hebat. Lihai. Menyebut nama Gibran santai. Tak nyelekit seperti yang lain. Mengalir. Mungkin karena sama-sama anak Presiden. Yang bukan anak Presiden, mana tahu psikologinya. Lagak saja yang banyak. Sebab senioritas belaka.

Toh, MK belum tentu juga mengabulkan. Kalau nanti mengabulkan, belum tentu juga Jokowi dan Gibran sendiri berkenan. Masih panjang. Belum lagi cuaca politik saat itu. Apa salahnya memakai diksi yang lebih bagus? Diksi 'Kejahatan lingkungan' juga diklarifikasi Puan. Kurang keren apa lagi Puan? Benar-benar pas.

Apalagi hubungan PDIP dan Jokowi, Jokowi dan Megawati, seperti tersekat. Bagaimanapun Jokowi bukan Lurah, tapi Jokowi Presiden RI. Ini bukan untuk yang lain, tapi PDIP itu sendiri. Sebetulnya, pasangan yang kuat luar dalam itu Prabowo-Puan. Tapi, takdir tak bergerak ke situ. Atau akan kesitu?

(*)
Baca juga :