PEDAGANG APES. Maksud hati mempromosikan Ganjar. Apa daya mahasiswa memilih Anies Baswedan

PEDAGANG APES

Oleh: Joko Intarto 

Maksud hati mempromosikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Apa daya mahasiswa memilih Anies Baswedan. Peristiwa unik itu terjadi di kampus Universitas Negeri Jenderal Soedirman, Purwokerto, pekan lalu.

Adalah Bupati Banyumas yang harus menanggung malu. Sebagai pembicara ia sudah berbusa-busa memberi pengantar tentang masalah masa depan Indonesia dan kode-kode yang mengarahkan calon pemimpin yang tepat sebagai solusi. Dari clue yang disampaikan, bisa ditebak, Bupati Banyumas berharap mahasiswa akan memilih Ganjar Pranowo. 

Tidak dinyana, tiga mahasiswa yang ditanya tentang calon presiden yang tepat memimpin Indonesia pada pemilu 2024 menjawab Anies Baswedan. 

Saya sudah nonton videonya di YouTube. Acaranya sendiri sebenarnya orientasi untuk mahasiswa baru. Entah mengapa Bupati Banyumas yang menjadi pembicara malah tampil seperti juru kampanye yang menjual Ganjar Pranowo.

Dari video di YouTube saya melihat teknik komunikasi Bupati Banyumas kepada mahasiswa itu tidak tepat. Bupati awalnya berpidato dengan gaya seperti juru kampanye Ganjar Pranowo yang monolog. 

Secara umum, pidato itu untuk menggiring opini mahasiswa yang baru akan menggunakan hak suara kali pertama tahun depan. Setelah informasi tentang masalah yang akan dihadapi Indonesia pada masa depan, materi disambung dengan kode calon pemimpin nasional yang paling tepat. 

Setelah dirasa cukup, Bupati Banyumas pun bertanya kepada mahasiswa yang berdiri di atas panggung. 

Ada lima mahasiswa di situ. Hanya tiga yang ditanya siapa calon presiden pilihannya. Tiga-tiganya memilih Anies Baswedan. Bupati Banyumas tidak menanyai dua mahasiswa yang lain. Sepertinya ia tahu, dua mahasiswa itu selalu bertepuk tangan kepada temannya yang memilih Anies Baswedan. 

Kalau dua mahasiswa itu juga ditanya, kemungkinan Bupati Banyumas akan shock berat karena harus menanggung malu berat dengan skor telak: 5 - 0. 

Tiga mahasiswa Unsoed yang berani mendukung Anies Baswedan di hadapan tim pemenangan Ganjar Pranowo jangan-jangan sebuah representasi sikap politik anak muda saat ini: Sudah punya pilihan sendiri dan tidak tertarik dengan calon presiden dengan cara yang dipaksa-paksakan?

Gaya orasi Bupati Banyumas memang tidak cocok untuk anak muda. Apalagi ia punya dua masalah bawaan: Berstatus pejabat dan usianya sudah tua. 

Coba tanya anak muda: Siapa yang lebih mereka percaya? Pejabat tua yang hobi pidato atau content creator

Para mahasiswa itu butuh diskusi bukan pidato. Apalagi cuma tawaran swafoto. Pasar sudah berubah, bung.

(jto)
Baca juga :