Wajar kalau konoha "tertinggal"..

Wajar kalau "tertinggal"..

Sewaktu kami belajar di negeri Mesir tahun 2000 an ke atas, jumlah pelajar dari negeri Konoha itu hanya 5000 an.

Sedangkan Malaysia, lebih dari 10.000 ribu mahasiswa, padahal populasinya masih kalah jauh dengan masyarakat Sunda yang ± 50 juta jiwa.

Setiap tahunnya, Malaysia mengirim lebih dr 2000 pelajar ke Mesir, adapun negeri Konoha paling 1000 an, kadang kurang. Itu pun kebanyakannya biaya mandiri.

Jumlah muslim di negeri Konoha itu ±200 jutaan, muslim di negeri Upin Ipin tak sampai 30 juta jiwa.

Baik, sekarang beralih ke Maroko, jumlah mahasiswa Malaysia selalu lebih banyak 2 kali lipat, bahkan lebih dari itu.

Di tahun kami belajar saja, yaitu tahun 2010 an. pelajar dari kita hanya ada 100 an. Adapun Malaysia itu ±300 an mahasiswa yang belajar di negeri seribu benteng Maroko, dari S1-S3.

Setiap tahunnya, pelajar dari kita yang dikirim ke Maroko hanya 15 orang, itu kalau penuh quotanya.

Di zaman kami sepertinya tak sampai 10 orang yang diberangkatkan. Itu pun hanya kami yang ambil S2, sisanya pelajar S1.

Berbeda dengan Malaysia, setiap tahunnya selalu ramai, bisa puluhan pelajar dikirim untuk belajar ke Maroko.

Itu berarti di tiap RT, ada warga Malaysia yang belajar agama ke negara² Arab. Beda dengan di sini, tiap kota, hanya ada beberapa.

Di Kota Depok ini, warga yang belajar ke negeri Mesir, jumlahnya tak banyak, terhitung jari. Padahal populasinya hampir setara dengan penduduk Libya gaes.

Apalagi lulusan Maroko, dalam sejarah Depok sampai saat ini, sepertinya baru ada 3 orang yang warga aslinya lulusan dari Maroko.

Pertama, kami sendiri,
Kedua, Dr. Rahmat Morado,
Ketiga, Dr. Fahmi Islam Jiwanto.
Keempat, belum ada lagi...(Semoga anda)

Ini baru soal belajar ke Timur Tengah, belum ke Universitas² ternama di Barat. Katanya lebih parah lagi..

Di tahun 2000 an, pelajar asal Tionghoa, India yang belajar ke Amerika saja, jumlahnya bisa lebih dari 100 ribuan pelajar.

Adapun pelajar dari negeri Konoha, itu tak sampai 10 rb an. Sangat sedikit sekali jika dibanding dengan negeri asing dari benua Asia lainnya, termasuk Malaysia yang juga sangat banyak pelajarnya di Barat.

Hmm..padahal anggaran pendidikan di negeri Konoha, katanya mencapai ratusan T.

Namun...

Masih banyak sekolah yang ambruk, terlantar di desa²..
Banyak juara kelas, berakhir jadi buruh pabrik, sampai pelayan toko..
Dan banyak orang² pintar, terpaksa berhenti sekolah. Kasihan..

Selamat berpikir..

(Guntara Nugraha Adiana Poetra)

Baca juga :