PDIP LAGI.... PDIP LAGI.... Tere Liye: Sampai hari ini, saya benar-benar heran kenapa banyak sekali wong cilik milih PDIP

Wong cilik memang gampang terpesona

By TERE LIYE

Darmadi Durianto, Gani Suwondo Lie, dua orang ini adalah elit PDIP, dua-duanya adalah anggota dewan. Alias partai yang konon katanya sangat love dengan wong cilik.

Dua orang ini datang ke lokasi penggusuran ruko di Pluit, yang jelas-jelas mengambil bahu jalan, saluran air. Jelas-jelas melanggar hukum.

Lantas, dua orang ini sok bijak bilang tentang UMKM, 1000 orang dirugikan atas pembongkaran ruko, ngoceh tentang omset turun. 

Serius, apakah bahkan untuk elit PDIP itu memang begini saja cara berpikirnya?

1. Jika kamu memang mau peduli UMKM, kamu mending ngurusin pedagang kaki lima, yang diusir satpol PP. Itu jelas-jelas memang UMKM.

2. Pemilik ruko-ruko ini, astaga, itu nilai ruko+furnitur+modalnya saja lewat 10 milyar. 

3. Dan jika kamu mau bersimpati ke pemilik ruko, kamu lihat, yang dibongkar itu cuma yang ngambil bahu jalan, saluran air. Ini betulan elit PDIP mikirnya begini? Itu tidak dibongkar semua. Pemilik ruko silahkan lanjutkan bisnisnya. Tapi jangan coba-coba ambil lagi tanah yang bukan milik dia. Pembongkaran ini TIDAK membunuh bisnis ruko-ruko tsb. Paham tidak sih? 

Kalian ini bukannya orang-orang berpendidikan semua? Orang-orang yg paham hukum? Sekali salah, maka salah. Fokus ke masalahnya. Aneh banget, malah lari ke UMKM, lapangan kerja, dll. Saat ada yg salah, maka jangan cari pembenaran dgn logika jungkir balik. 

Wah lucu deh, pembajakan buku, produk-produk ilegal misalnya. Ada 100.000 lebih orang-orang yg terlibat bisnis pembajakan ini, lantas demi UMKM, demi lapangan kerja, boleh?

Nah, jika kamu memang peduli banget soal UMKM, lapanga kerja, sana bikin UU yang besok mengizinkan pedagang kaki lima jualan di trotoar Sudirman, Thamrin, dll, dijamin 100.000 lapangan kerja terbuka. 

Tapi begitulah, kalau sudah bahas pedagang kaki lima, tidak menarik sih. 

Sampai hari ini, saya benar-benar heran kenapa banyak sekali wong cilik milih PDIP. 

Tidak tahukah mereka, 10 tahun PDIP berkuasa, harga-harga naik tinggi, wong cilik begitu-begitu saja. 

Ooh, banyak Bansos ding sekarang. Bansos yang dulu dikritik oleh Megawati, Jokowi. Sekarang jadi senjata pamungkas PDIP. Saat elitnya sibuk bagi-bagi amplop, beras menggunakan dana reses, uang operasional, dll

(fb Tere Liye)
Baca juga :