Tertipu Rp 210 Juta... Ini modus sebenarnya sudah lama "Skema segitiga" beli kendaraan seken, pembeli dan penjual asli sama-sama ketipu oleh pihak ke-3


210 juta, bukan duit sedikit. 

Apalagi menurut pengakuan ibu yang kena tipu ini, duit itu hasil dagang yang dikumpul bertahun-tahun, dengan cara nabung di celengan. Qadarullah, lenyap dalam semalam. Semoga ibu ini diberi kesabaran. 

Kejadiannya semalam.

Ceritanya, ibu ini dan suaminya tinggal di kabupaten Kolaka. Lagi nyari mobil truk buat mulai usaha, karena suaminya akan resign dari perusahaan.

Ketemulah iklan mobil di fesbuk sesuai dengan spek yang diinginkan. Komunikasi dengan penjual mobil lewat telpon. Diarahkan ke sebuah showroom jual beli mobil di kota Kendari. 
Berangkatlah suami si ibu ini untuk ketemu penjual. Tiba di showroom, ketemunya sama orang lain perwakilan dari penjual. Dikasih pegang kunci, surat-surat lengkap, dan test kelayakan fisik kendaraan. 

Pas sudah oke dengan barangnya, penjual yang selama ini komunikasi lewat telepon kembali nelepon menanyakan, "gimana? Cocok dengan mobilnya?".

Suami si ibu mengiyakan. Diarahkan via telepon untuk transfer harga mobil ke penjual.

Si ibu yang di Kolaka yang melakukan transfer, atas suruhan suami. Setelah ditransfer, tetiba nomor penjual sudah gak aktif.

Plot twist-nya ternyata pemilik asli dari mobil itu adalah orang yang di showroom, yang tadinya ngasih pegang kunci dan surat-surat. Pemilik asli ini juga ketipu oleh orang yang nelepon.

Bingung yak? 

Ya, ini memang penipuan tingkat tinggi yang cukup rumit. 

Qadarullah. Uang sudah ditransfer, mobil gak bisa diambil karena transfernya ke pemilik palsu, bukan ke pemilik asli.

Lemes lah korban. 

Sudah buat laporan ke Polres, izin buka catatan mutasi ke bank, ternyata telat. Duitnya sudah dibagi-bagi oleh penipu. Karena ini memang kerjaan sindikat, banyak yang berperan. 

Ini modus sebenarnya sudah lama. Skema segitiga namanya. Saya pernah diajak kerjasama dengan cyber crime kepolisian daerah di sini untuk edukasi soal penipuan skema segitiga ini. Tapi ternyata masih ada terus korbannya. Bukan cuma mobil sih. Ada hape, barang elektronik, dll. 

Pelajaran untuk kita. Kalo mau beli barang marketplace yang satu daerah, pastikan transaksinya secara offline atau COD aja. Jangan mau cuma diarahkan via telepon.

Semoga ada pelajaran dan hikmah yang bisa diambil.

(Arham Rasyid)

Baca juga :