Tere Liye: Duh, Kalian itu serius nggak sih kerja? Masa tiap tahun masalah gak bisa diatasi

Kalian itu serius nggak sih kerja?

Setahun terakhir, saya 3x bolak-balik melintasi pelabuhan Merak. Naik ferry yg konon katanya eksekutif, VIP, entah apa mereka sebut. 

Apa yang terjadi? Crazy, katanya VIP, eskekutif, tapi tetap saja nunggu lama. Omong kosong saja soal berangkat tepat waktu. Nyaris satu jam sendiri nungguin itu kapal akhirnya berangkat. Itu saat perjalanan masih dibatasi. Sungguh, sy malas protes, bikin tulisan misalnya, buat apa? Waktu sy dulu masih kuliah di Depok, tiap mudik ke Sumatera, situasinya lebih parah. Sudah kebal dengan pelayanan begini.

Tapi, saat lebaran ini, mudik sudah boleh, ayolah, duh Gusti, bayangkan sendiri servis seperti apa yang akan diberikan pelabuhan Merak ini? Ambyar! Pemudik terpaksa antri 5-6 jam baru naik kapal. Macet sudah terjadi di tol Merak. Ini teh mudah sekali nyari penyebabnya. Janjinya akan mengoperasikan 69 kapal, eh yg beroperasi separuhnya, dll, dsbgnya. 

Seriusan deh, Kawan. kalian itu serius nggak sih kerja? Sudah tahu yg mudik bakal ramai, maka disiapkan dengan baik jauh2 hari gitu loh. 

Itu teh saudara kamu juga loh, sesama manusia. Masa' kamu biarkan mereka antri berjam2. Kasihan tdk lihatnya, di sana ada bayi, balita, orang tua. Ya Allah, tidak tergerak hati kalian, bayangkan jika itu keluarga kalian yang mengalami.

Dilayani gitu loh. Punya empati, karena sejatinya, kalian itu memang melayani masyarakat bukan? Atau kalian merasa adalah Tuan, Nyonya penuh kuasa? Bodo amat dgn rakyat. 

Nah, jika kalian memang tdk bisa becus kerja, mending mundur gitu loh. Gajinya mau, giliran disuruh melayani kok memble. ASDP, pelabuhan, dll ini 100% milik rakyat Indonesia bukan sih? Masa' sama pemilik kalian begitu tega?

Coba dipakai sedikit nuraninya itu. Kalau sudah lama mati, coba dijenguk sebentar, nyalakan lagi. Karena sungguh, bekerja dgn baik, melayani orang lain dengan baik, itu adalah perintah agama. Apalagi bulan Ramadhan begini. Pahalanya besar sekali.

Lebih2, itu tidak gratis, toh? Kita dibayar, digaji. Maka seharusnya lebih semangat lagi melayani.

(By Tere Liye)


Baca juga :