[PORTAL-ISLAM.ID] Akademisi Rocky Gerung blak-blakan mengatakan bahwa kekuasaan harus bisa lepas dari oligarki walaupun peluangnya sangat kecil.
Rocky Gerung mengakui minimnya peluang tersebut karena pemerintah masih memiliki 'deal' terhadap UU Omnibus Law dan presidential threshold 20 persen.
"Harus kita buat jadi bisa. Walaupun dari awal kita bisa lihat tidak ada peluang itu," jelas Rocky Gerung dalam diskusi virtual, Minggu.
Rocky Gerung juga mengatakan bahwa masyarakat seolah tidak punya subjektivitas atau kemampuan untuk melobi atau gelar demonstrasi.
Namun, menurutnya, ketakutan itu harus disingkirkan supaya langkah masyarakat dan aktivis tidak dihalangi.
"Seorang akademisi mungkin sudah membuat kalkulasi lalu pesimistis, bahwa oligarki bisa hilang. Sama seperti orde baru (dulu dianggap tidak bisa ditumbangkan), tapi kenyataannya bisa," ucapnya.
Walaupun pada akhirnya oligarki kembali lagi saat ini, tetapi Rocky Gerung percaya bahwa masyarakat bisa mencari cara lain agar hal tersebut kembali tersingkir.
"Semua orang sebenarnya putus asa karena seolah-olah ini tidak bisa dihilangkan. Akan tetapi, kita bisa mulai ini dengan (menghapus) presidential threshold," kata Rocky Gerung.
Pasalnya, menurut Rocky Gerung, oligarki tidak menghendaki adanya penghapusan ambang batas pencalonan presiden.
"Karena mereka ingin agar 3 generasi calon ke depannya itu tetap di dalam lingkungan yang membuat enak oligarki," pungkasnya.
Maka, perjuangan menghapus presidential threshold adalah langkah awal menyingkirkan jeratan oligarki.