Apalagi, pernyataan tersebut dilontarkan Ahok di ruang publik melalui kanal YouTube pribadinya, bukan dalam forum internal korporasi.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, apa yang dilakukan Ahok tersebut sama saja menyerang Presiden Joko Widodo.
Apa yang dilakukan Dirut Pertamina, Nicke Widyawati sesuai dengan harapan Presiden Jokowi agar produksi nikel memiliki nilai lebih dan Indonesia bisa membuat mobil listrik. Presiden Jokowi sendiri telah bertekad agar Indonesia memiliki mobil listrik dalam tiga sampai empat tahun ke depan.
"Jadi, yang ditantang Ahok Dirut Pertamina atau Presiden Jokowi?" kata Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (27/11).
Atas dasar itu, Ujang menganggap cuap-cuap Ahok di YouTube tidak akan menyelesaikan masalah. Sebaliknya, ia berharap Dirut Pertamina tetap fokus bekerja sesuai arahan presiden agar Indonesia segera memproduksi mobil listrik.
"Baiknya tak usah terpengaruh Ahok. Ikutin arahan Jokowi saja. Kerja, kerja, kerja. Orang hebat itu bisa menyelesaikan masalah di internal dengan smooth. Bukan dengan koar-koar keluar," tandasnya.[rmol]
