Professor Yahudi Masuk Islam

[PORTAL-ISLAM.ID]  James Frankel, seorang Profesor di Universitas Hawai. Ia dilahirkan di New York pada 1969. Ia dibesarkan di Manhattan tanpa agama oleh kedua orang tuanya meskipun terlahir dari keluarga yang memiliki latar belakang Yahudi. Keluarganya sangat sekuler. 

Satu-satunya koneksinya dengan agama berasal dari keluarga ayahnya. Dari sang nenek, ia belajar tentang sejarah Yahudi, cerita Alkitab, dan kisah tentang para nabi. Ayahnya bahkan pernah memasukkannya ke sekolah Yahudi, namun James merasa tidak terlalu nyaman di sana. 

"Saya bahkan di keluarkan karena terlalu banyak bertanya,"ungkap James seperti dikutip onislam.net.

James memiliki sebuah pengalaman yang cukup mengesankan. Menginjak usia 13 tahun, ia membaca sebuah buku Karl Marx dan memutuskan untuk menjadi seorang komunis. Ia berpikir bahwa pemikiran-pemikiran dan filosofi komunis yang dituliskan Karl Marx sangat bermanfaat bagi orang-orang.

Pada saat yang sama, James juga memiliki pengalaman dengan seorang temannya yang berasal dari Pakistan. Sahabatnya itu memberinya sebuah Al-Quran dan menyuruhnya membaca. 

"Aku tidak ingin kau masuk neraka," kata temannya itu. 

Tentu saja, saat itu dalam hidupnya, James tidak benar-benar memercayai adanya surga-neraka. Namun, ia menghormati temannya dengan mengambil Al-Quran yang diberikan dan meletakkannya di rak buku di rumahnya. Al-Quran itu diam di rak selama bertahun-tahun.

Beberapa tahun kemudian, James mulai meninggalkan pikiran komunisnya setelah mengetahui bagaimana paham komunisme diterapkan di negara-engara di dunia. 

Ketika menimba ilmu di universitas, ia mulai mempertanyakan tentang makna kehidupan. Ia sering sekali bertanya-tanya, Untuk apa manusia dilahirkan, ke mana manusia akan pergi dan mengapa manusia menderita?

James pun berpikir untuk mencari jawabannya sendiri. Ia mencoba mencarinya di komunitas Yahudi. Saat itu, usianya telah menginjak 19 tahun. Sayangnya, komunitas tersebut tidak mampu membuatnya puas. Sejak kecil, ia selalu diberi tahu bahwa Tuhan hanyalah bagi orang-orang Yahudi. 

"Lalu, bagaimana dengan orang lain?" tanya James dalam hati.

6 tahun setelah menerima hadiah Al-Quran dari teman pakistannya, James akhirnya membukanya dan membacanya.

"Al Quran membuat hatiku bergetar dimana kitab lainnya tidak pernah," tutur James.

Simak selengkapnya video penuturan James Frankel hingga akhirnya menemukan kebenaran Islam.

Tonton sampai selesai (28 menit).

[Video]
Baca juga :