Syekh Ali Jaber Mujahid Aksi 411, Siap Mati Membela Al-Quran, Sampai Terkena Tembakan Gas Air Mata


[PORTAL-ISLAM.ID] Syekh Ali Jaber tengah menjadi perbincangan luas. Ulama terkemuka pecinta Al-Quran itu ditusuk saat acara Wisuda Tahfidz (Penghafal Al-Quran) di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung, Ahad (13/9/2020).

Syekh Ali Jaber adalah sosok ulama mujahid pembela Al-Qur'an. Saat Al-Qur'an dinistakan dalam kasus Ahok, beliau terjun langsung.

"Berbanggalah dalam keberpihakan membela Al-Quran. Kelak Al-Quran pun bangga menjadi pembela kita di Hari Kiamat," kata Syekh Ali Jaber saat mengajak kaum muslimin untuk kita mendukung Aksi Bela Al-Quran.

Saat itu, Syekh Ali Jaber tidak hanya menyerukan Umat Islam untuk ikut Aksi Bela Al-Quran, namun beliau ikut terjun langsung dalam Aksi 411 (4 November 2016) yang dipimpin Habib Rizieq Syihab bersama jutaan umat Islam dari berbagai pelosok tanah air.

Bahkan, ulama berkewarganegaraan Indonesia kelahiran kota Madinah Saudi ini berada di garda depan dan tetap bertahan walau aparat menghujani tembakan gas air mata untuk membubarkan massa aksi.

Syekh Ali Jaber sampai mengalami luka malam aksi 411 itu dan dilarikan ke rumah sakit.

"Semalam bom gas air mata diatas kepala saya. Padahal kita di posisi tidak pernah rusuh," ujar Syekh Ali Jaber usai dirawat di RS.

Saat Aksi 411, Syekh Ali Jaber juga menyampaikan orasi yang membakar semangat para mujahid pembela Al-Quran.

"Saya semalam bersama istri sudah menuliskan wasiat. Didalam surat wasiat itu 'walaupun saya lahir dan besar di kota suci Madinah, tapi insya Allah siap mati di Indonesia'. Bahkan semalam saya sudah membeli kain kafan, dan saya sampaikan kepada istri 'jangan tunggu saya pulang'. Tapi ini persoalan (penistaan Al-Quran) harus dituntaskan!" ujar Syekh Ali Jaber yang disambut pekikan takbir membahana dari massa Aksi 411.

[video]
Baca juga :