Indonesia, Jangan Bernasib Seperti Mesir


Indonesia, Jangan Bernasib Seperti Mesir

Oleh: Dr. Nandang Burhanudin

(1) Mayoritas rakyat Mesir kini 2/3 jiwa dan mentalnya diisi rasa takut dan kesal berkepanjangan. Hampir mendekati frustasi.

(2) Cita-cita Revolusi Januari 2011, dicuri kembali satu demi satu. Rakyat Mesir hanya kebagian hutang menggunung, harga meroket, ekonomi surplus minusnya, polarisasi di masyarakat, rezim semakin angkuh.

(3) Siapa saja yang berani bersuara, dihadapkan pada kebrutalan tim amni. Penangkapan, pemenjaraan, pembunuhan, penyiksaan. Rakyat lebih hina dari keledai sekalipun.

(4) Semua UUD hasil amandemen 2011, dihapus dan diganti dengan UU baru. Misalnya soal pembatasan kekuasaan rezim 2 periode x 4 tahun, diubah menjadi 2 x 6 tahun, petahana boleh mencalonkan kembali. AsSisi bisa berkuasa hingga 2030.

(5) Sebab anggota parlemennya hanya sebatas dagelan, kumpulan penjilat, tentu sangat mudah mengiyakan seluruh permintaan rezim. Parlemen sebatas tukang stempel, tidak ada lagi penyeimbang.

(6) Semua keputusan diiyakan oleh media. Medsos dibatasi dan pemberlakuan UU ITE dikontrol oleh badan intelejen khusus yang langsung bertanggungjawab pada AsSisi.

(7) Tentu dibackup para ulama yang haus duit dan kekuasaan. Ulama yang kritis akan dituduh pro organisasi teroris. Penangkapan dan penghilangan nyawa ulama di mana-mana. Jika perlu diusir ke luar negeri.

(8) Apa hebatnya AsSisi? Pandai pencitraan. Selain didukung komprador yang berhubungan langsung dengan Zionis. AsSisi pun dibackup Donald Trump, berkat kesiapannya menyerahkan kedaulatan Mesir ke tangan asing dan aseng.

(9) AsSisi sosok yang tidak ujug-ujug muncul. Kendati ayahnya AsSisi tidak diketahui hingga saat ini, namun kehadiran AsSisi telah lama disusupkan ke dalam jejaring penguasa di Mesir.

(10) Kembali ke rakyat Mesir, kini mereka terlambat sadar, telat bersuara lantang. Mereka menyesal telah turut merestui pembantaian anggota Ikhwan dengan tuduhan mengusung Islamisasi di Mesir.

(11) Sebab yang kemudian dihabisi, bukan hanya ulama atau anggota Ikhwan, tapi semua elemen masyarakat yang sedikit saja mengkritisi penguasa atau mengeluhkan keadaan.

(12) Rakyat Mesir terlambat sadar. Mesir kini menjadi negara yang mengkritik polisi atau militer sebagai kejahatan. Lalu mengkritik penguasa disergap dengan pasal makar. Indonesia tak boleh seperti Mesir.

20-05-2019

*Sumber: fb penulis

Baca juga :