MELANGGENGKAN KEKUASAAN ALA FIRAUN


[PORTAL-ISLAM.ID] Firaun sudah berkuasa sebelum nabi Musa as lahir. Untuk melanggengkan kekuasaannya,  ia melakukan segala cara dari berbuat sewenang-wenang,  memecah belah kekuatan, menindas yang lemah, menghabisi nyawa dan membuat kerusakan di segala bidang.

إِنَّ فِرۡعَوۡنَ عَلَا فِي ٱلۡأَرۡضِ وَجَعَلَ أَهۡلَهَا شِيَعٗا يَسۡتَضۡعِفُ طَآئِفَةٗ مِّنۡهُمۡ يُذَبِّحُ أَبۡنَآءَهُمۡ وَيَسۡتَحۡيِۦ نِسَآءَهُمۡۚ إِنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلۡمُفۡسِدِينَ

"Sungguh, Fir‘aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil), dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sungguh, dia (Fir‘aun) termasuk orang yang berbuat kerusakan." [Surat Al-Qashash, Ayat 4]

Namun di tengah bobroknya kekuasan dan carut marutnya pemerintahan Firaun, Allah tidak membiarkan kondisi seperti ini berlarut-larut. Allah mengutus di tengah mereka seorang nabi yang akan memimpin dan menyelamatkan mereka dari penindasan dan perbuatan kesewenang-wenangan.

وَنُرِيدُ أَن نَّمُنَّ عَلَى ٱلَّذِينَ ٱسۡتُضۡعِفُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَنَجۡعَلَهُمۡ أَئِمَّةٗ وَنَجۡعَلَهُمُ ٱلۡوَٰرِثِينَ

"Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi)."[Surat Al-Qashash, Ayat 5]

Allah hendak mengokohkan kekuasaan bangsa yang tadinya tertindas dan menunjukan kepada Firaun dan balatentaranya apa yang selama ini mereka takutkan,  yaitu hilangnya kekuasaan.

وَنُمَكِّنَ لَهُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَنُرِيَ فِرۡعَوۡنَ وَهَٰمَٰنَ وَجُنُودَهُمَا مِنۡهُم مَّا كَانُواْ يَحۡذَرُونَ

"Dan Kami teguhkan kedudukan mereka di bumi dan Kami perlihatkan kepada Fir‘aun dan Haman bersama bala tentaranya apa yang selalu mereka takutkan dari mereka." [Surat Al-Qashash, Ayat 6]

Firaun telah lama mati dan dan jasadnya masih terbujur kaku di sebuah museum di negeri Mesir tempat ia pernah berkuasa. Tapi apa yang ia lakukan menginspirasi para penguasa zalim yang menginginkan kekuasaanya langgeng dengan melakukan apa yang pernah dilakukan Firaun dahulu.

Sebagaimana Musa as telah lama wafat,  tapi semangatnya untuk menumbangkan kezaliman dan memberantas kesewenang-wenangan tidak pernah  redup dan hilang. Selalu menginspirasi penegak keadilan  yang tak pernah betah melihat kezaliman.

Perseteruan antara dua kutub yang saling berlawanan ini akan selalu bergejolak sampai akhir zaman. Kezaliman yang nampaknya memiliki kekuatan penuh pada akhirnya akan ditumbangkan oleh kaum yang tertindas dengan segala kelemahannya.

Tentu semua itu membutuhkan proses yang panjang.

Natar,  30 April 2019

(Ustadz Komiruddin Imron)

Baca juga :