GNPF-MUI: Habib Rizieq Mau Dilemparkan Dalam Turbulensi Moralitas


[PORTAL-ISLAM] Ketua Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab menegaskan tidak menghadiri panggilan ketiga dari Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan konten chat pornografi.

Kuasa hukum Tim Advokasi GNPF-MUI, Kapitra Ampera mengatakan Habib Rizieq tidak hadir lantaran pemanggilan dirinya tidak sesuai dengan koridor hukum.

“Beliau mengatakan bahwa dia tidak datang dengan alasan pertama bahwa ini bukan penegakan hukum tapi Habib Rizieq mau dilemparkan dalam turbulensi moralitas,” kata Kapitra Ampera saat memberikan keterangan pers di Tebet, Jakarta, Selasa (16/5).

Menurut Kapitra, adanya isu mengenai penjemputan paksa terhadap Rizieq sengaja disebutkan agar mendegradasi kredibilitas Rizieq di mata pendukungnya.

“Jadi tidak lagi di situ berpedoman pada aturan hukum atau konstruksi hukum tetapi pada kepentingan lain yang mendiskreditkan dan jatuhkan harkat martabatnya sehingga yang ingin dicapai adalah hilangnya kepercayaan umat kepada beliau. Itu alasan Habib Rizieq tidak mau datang,” ujar Kapitra.

Menurut Kapitra, Habib Rizieq tidak mengerti sebab dia harus dipanggil sementara dia tidak terkait terhadap kasus itu.

“Karena perkara itu tidak berkaitan sama sekali dengan Habib Rizieqe. Perkara itu tidak ada sangkut pautnya dan diduga perkara itu direkayasa untuk jadi sebuah perkara untuk menargetkan Habib Rizieq terlibat di dalamnya,” kata Kapitra.

Selain itu, Kapitra juga mengungkapkan mengapa Habib Rizieq ditargetkan dalam kasus tersebut:

1. Karena beliau memimpin aksi bela Islam.

2. Beliau ikut andil dalam kekalahan Basuki Tjahaja Purnama di Pilkada.

3. Beliau ikut dalam mengawal pengadilan yang memutus Basuki Tjahaja Purnama bersalah.

4. Beliau sangat konsen menyuarakan atas ketidakadilan dan intervensi-intervensi yang disebut dengan istilah merubah naga menjadi cacing.

5. Beliau orang yang sangat istiqomah melawan fitnah dan lawan kriminalisasi ulama.

6. Beliau selalu setia kepada rakyat miskin dan melawan penggusuran dan pengangguran.

7. Beliau selalu setia kepada NKRI dan Pancasila sehingga menolak penjajahan dari pihak asing. Apakah itu dalam bentuk ekonomi maupun bentuk apapun.

8. Beliau mengungkapkan ada indikasi dan memotivasi umat Islam dalam melawan PKI.

9. Menyatukan umat Islam dan menyerukan agar islam bangkit dalam segala dimensi kehidupan terutama dalam dimensi ekonomi dan pendidikan.

Sementara itu, Pakar Hukum Tata Negara Prof. Yusril Ihza Mahendra menganggap wacana penjemputan paksa Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di luar negeri sebagai tindakan terburu-buru.

"Saya tidak tahu kenapa penegakan kebijakan hukum di Indonesia sekarang seperti memojokkan umat Islam," kata Yusril.

Berikut video cuplikan Konpers GNPF-MUI (Selasa, 16/5/2017):

Baca juga :