Inilah Pembocor Rahasia Jokowi


Pembocor raport merah ketua Tim Transisi, Rini Sumarno dan beberapa calon menteri kabinet pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) diancam pidana.

Mantan Deputi Tim Transisi, Andi Widjayanto mengatakan, catatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan PPATK terhadap para calon menteri itu adalah rahasia negara.

"Siapapun yang menyebut raport merah, kuning melanggar rahasia negara. Catatan KPK, PPATK, diserahkan ke pak Jokowi sebagai dokumen sangat rahasia," kata Andi, di kediaman Ketua Umum PDI P, Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2014.

Untuk itu, kata Andi, pihak yang membocorkan raport merah yang ditandai KPK itu sebagai pelanggaran serius terhadap rahasi negara. Sehingga, pihak yang menyebut terancam pidana.

"Itu melanggar rahasia negara. Dokumen itu sangat rahasia, hanya dari KPK, PPATK, ke presiden. Siapapun yang menyebut itu bisa diproses pidana rahasia negara," kata Andi.

Diketahui, Rini Sumarno dan beberapa nama calon menteri mendapat raport merah dari KPK dan PPATK.

Pernyataan Andi Widjajanto ini ditanggapi politisi muda Golkar  Indra J Piliang.

Melalui akun twitter pribadinya, IJP, begitu Indra biasa disapa, menyatakan keheranannya atas pernyataan Andi Widjajanto.


"Rahasia negara nih yeeee! Parah amat nih bahasanya Andi Widjajanto. Mau nangkap siapa, Boss??? Orbais kali bahasamu".

Indra mencatat, selama ini Tim Transisi selalu membuka 'rahasia negara mulai A - Z, padahal ketika itu Jokowi bahkan belum resmi dilantik!

"Selama ini Tim Transisi ngomong rahasia negara tentang program A-Z, pdhl Presiden belum dilantik? Bikin rempong Presiden di mata publik," tulis IJP.

IJP pun mempertanyakan itikad Andi yang tiba-tiba menyudutkan media. Kebebasan pers bahkan didukung UU, maka IJP menganggap upaya Andi adalah untuk membungkam media agar rakyat tak mengetahui yang sebenarnya.

"Mau nekan pers ya, Bung Andi? Ingat, selain soal rahasia-rahasiaan, juga ada UU Kebebasan Informasi Publik, Pers dll. Orbais sekali bahasa anda!"

IJP pun mengingatkan Andi, bahwa selama ini Tim Transisi lah yang rajin menghubungi pers agar berita-berita dan 'rahasia' Jokowi diketahui publik.

"Tim Transisi yg suka nelpon pemred, redaksi pelaksana, dll, selama ini Anda tidak tegur? Agar kalian diliput. Sekarang bicara rahasia negara. Gaya kali, Bung!"

Secara keras, IJP mengatakan bahwa Andi sendiri sering membocorkan rahasia Jokowi soal menteri.


"Tampar mulut Anda sendiri, Bung Andi Widjajanto. Itu anda pernah bilang, ada CV-CV menteri masuk ke Tim Transisi, termasuk politisi Golkar!", demikian tulis IJP geram.

IJP menyarankan publik mencari tahu, seberapa banyak Andi Widjajanto sudah membocorkan info dari rumah transisi.

"Search google, berapa byk Andi Widjajanto ini bocorin info ke pers soal CV menteri. Padahal itu bukan bagian dari tugasnya di Tim Transisi," tulis Indra.

Berikut bukti bahwa Andi pernah membocorkan info soal CV menteri seperti yang dirilis Kompas.

Salah satu Deputi Tim Transisi, Andi Widjajanto, mengatakan tidak hafal berapa jumlah CV yang masuk ke Kantor Transisi setiap harinya karena terlalu banyak yang melamar menjadi menteri. Tak jarang, CV yang masuk membuatnya tersenyum. Mengapa?

"Kami tidak tahu orang ini siapa, tetapi kami tahu dia pernah ke mana saja. Dia hanya melampirkan foto-foto di tempat yang dia pernah kunjungi di dunia. Dia melamar jadi menteri pariwisata," ujar Andi di Kantor Transisi, Jalan Situbondo 10, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Agustus 2014.

Andi mengatakan, CV unik tak hanya satu, tetapi cukup banyak. Namun, ia tak menyebut angka pastinya.

Meski dianggap unik, kata Andi, tim transisi tetap menganggap keinginan si pelamar serius dan tidak main-main. Tim transisi pun menindaklanjutinya dengan serius. Andi menilai, antusiasme publik ini menunjukkan euforia atas keterbukaan Jokowi-JK dalam proses pembentukan kabinet.

"Atas dasar apresiasi kami terhadap partisipasi publik dalam menyambut pemerintahan yang baru, kami menanggapi ini serius. Setiap surat yang masuk, satu per satu kami balas," lanjut Andi.

Lantas, dikemanakan CV tersebut? Andi mengatakan, keputusan mengenai siapa yang akan menjadi menteri diserahkan sepenuhnya kepada Jokowi dan JK selaku presiden dan wakil presiden terpilih. Tim Transisi hanya bertugas untuk memasukkan nama pelamar ke dalam tabulasi, kemudian menyerahkannya kepada Jokowi.

-----

Menanggapi pernyataan Andi, Presiden Joko Widodo mengatakan tidak ada nama-nama calon menteri yang diajukan oleh tim transisi. Pernyataan itu disampaikan Jokowi di Istana Negara, Rabu 22 Oktober 2014. "Tim transisi itu apa?" ujar Jokowi.

Jokowi juga membantah pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan para wartawan dalam jumpa pers singkat itu. Termasuk mengenai nama-nama yang disebut-sebut sebagai calon menteri di kabinetnya.

"Kok kalau, seandainya, kira-kira. Nggak pake clue-cluean (petunjuk)," katanya.

Jokowi mengatakan ada delapan nama calon menterinya yang ditolak Komisi Pemberantasan Korupsi. Menurutnya kedelapan nama yang ditolak itu harus dicarikan gantinya.

Ketika ditanya apakah nama-nama yang telah dipanggil ke istana sejak kemarin hingga hari ini aakah akan ditunjuk sebagai menteri, Jokowi hanya menjawab singkat.

"Ada yang iya, ada yang tidak," ujarnya. (fs)

http://www.lesprivatkasiva.com/

Baca juga :