Sekjen Ormas Hercules GRIB Jaya: Awalnya Kami Terafiliasi Partai Gerindra

Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya tengah jadi sorotan luas dikaitkan dengan premanisme dan kekerasan di berbagai daerah.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat GRIB Jaya Rosario de Marshal alias Hercules juga disorot lantaran mengecam sejumlah Purnawirawan Jenderal TNI yang mengkritik pemerintah.

Sejumlah pihak lantas menuding Hercules bersikap layaknya preman. Dalam berbagai video yang beredar, Hercules, 56 tahun, menolak disebut preman.

TEMPO berupaya mewawancarai Hercules. Namun orang dekatnya mengatakan Hercules sedang tak ingin bicara kepada media. Permohonan wawancara TEMPO direspons oleh Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat GRIB Jaya Zulfikar.

Sekjen DPP GRIB Jaya, Zulfikar, dalam wawancara dengan TEMPO menyebut awalnya GRIB terafiliasi dengan Partai Gerindra. 

Tapi per 2019 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) diubah. GRIB Jaya lantas menjadi organisasi yang tidak berafiliasi dengan partai politik mana pun. 

Wawancara Zulfikar berlangsung di rumah Hercules di Kembangan, Jakarta Barat, pada Kamis malam, 8 Mei 2025. Sewaktu wawancara berlangsung, Hercules sedang berada di Banten.

Zulfikar menceritakan banyak hal, termasuk informasi off the record

Berikut cuplikan wawancara.

Tempo: Bagaimana hubungan antara GRIB Jaya, Hercules, Partai Gerindra, dan Prabowo Subianto?

Zulfikar: GRIB Jaya berdiri pada 2011. Tujuannya mendukung langkah politik Pak Prabowo. Hubungan Pak Hercules dengan Pak Prabowo sudah tidak perlu saya jelaskan. Semua orang tahu ceritanya. Prabowo pernah hadir dalam peresmian kantor GRIB Jaya di Kemanggisan, Jakarta Barat. Awalnya GRIB terafiliasi dengan Partai Gerindra. Tapi per 2019 anggaran dasar dan anggaran rumah tangga diubah. GRIB Jaya menjadi organisasi yang tidak berafiliasi dengan partai politik mana pun. Kami mandiri.

Tempo: Benarkah Prabowo ikut mendirikan GRIB Jaya?
Zulfikar: GRIB Jaya dibentuk atas inisiatif Pak Hercules. Namun, pada 2019, Pak Prabowo sempat menanyakan kenapa nama organisasinya Gerakan Rakyat Indonesia Baru. Pak Prabowo bilang: “Memangnya Indonesia ini baru? Ganti saja.” Kemudian Pak Hercules menjawab, “Izin, Bapak. Diganti dengan apa?” Pak Prabowo membalas, “Ganti dengan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu dan ditambahkan Jaya.” Kemudian nama itu didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Jadilah namanya GRIB Jaya.

Tempo: Apa saja aktivitas GRIB Jaya saat masih terafiliasi dengan Partai Gerindra?

Zulfikar: Intinya secara resmi GRIB Jaya adalah organisasi sayap Partai Gerindra pada 2011-2019. Selama itu ikut kegiatan partai.

Tempo: Apa tanggapan Anda soal surat pengunduran diri Prabowo dari kepengurusan GRIB Jaya pada 2022?

Zulfikar: Ini perlu saya luruskan. Pak Prabowo memang masuk Dewan Pembina, tapi tersirat, bukan tersurat. Dia juga tidak masuk secara struktural. Soal surat pengunduran diri Pak Prabowo, itu hoaks. Kop suratnya Partai Gerindra. Dalam surat itu, Pak Prabowo memohon pengunduran diri kepada Pak Hercules. Memang kapan Pak Prabowo menjadi anak buah Pak Hercules? Enggak pernah. Kalau mundur, dasarnya apa? Kami tidak pernah mengeluarkan surat keputusan organisasi.
Tempo: Siapa yang membiayai kegiatan operasional GRIB Jaya?

Zulfikar: Kami tidak dibiayai negara. Pak Hercules pengusaha. Dia punya kapal ikan, tambang, dan usaha-usaha lain. Selain itu, Pak Hercules sering dipekerjakan di berbagai perusahaan dan digaji halal. Misalnya saat menjadi Tenaga Ahli Perusahaan Umum Daerah Pasar Jaya. Itu ceritanya panjang. Semua itu bukan uang yang dibawa dari dunia gelapnya. Dia hijrah tanpa bawa apa-apa, sampai sekarang sukses juga tidak menyangka.

*SELENGKAPNYA BACA TEMPO

👇👇
Baca juga :