Oleh: Saptuari Sugiharto (motivator dan pengusaha)
BUKAN karena SUNDA EMPIRE. Namun gara-gara video KDM merajai sosmed masyarakat jadi punya standar baru, bahwa kerja kepala daerah itu harusnya seperti itu, satset dan berani ambil keputusan cepat di lokasi.
Dulu ada gubernur pakai seragam masuk gorong-gorong, difoto wartawan, senegara heboh, walaupun ketika ditanya wartawan sering bikin bingung yang nanya karena dijawab “ya ndak tau kok tanya saya!”
Gubernur yang ini lebih “sadis”, jauh sebelum jadi gubernur sudah 8 tahun bikin konten sampai punya 7 juta subscriber, masuk sungai bajunya basah sedada nggaruk sampah bersama warga. “Saya kasih 10 juta tiap keluarga yang kena gusur!” Atau “Jembatan ini dijebol, dana 1 milyar harus cukup”.
Uang APBD dihambur-hamburkan? Dijawab tegas “yang ini pakai uang saya pribadi!” Hasil dari ngonten menurut hitungan sudah milyaran tiap bulan.. ngeri!
Banyak youtubers lain yang kebagian rezeki, channel mereka yang meliput aktivitas KDM ikut banjir penonton dan komentar, wartawan TV mah lewaatt.. kalah gesit di lapangan, mereka youtubers cuma modal HP, shoot, tinggal posting-posting sambil nongkrong di warung kopi pinggir jalan.
Beberapa hari ini muncul video-video “ganas” dari berbagai warga di banyak kota, postingan kepala daerah yang gak ada hubungan dengan pekerjaan langsung dibantai bareng dengan komentarnya “ini lho jalanan rusak! Malah posting makanan aja.. menyesal aku milih sampean!”
Era keterbukaan sudah datang, pejabat yang punya prinsip “saya bekerja dalam senyap, saya gak suka tampil di kamera” sudah gak laku lagi.
Masyarakat senang dengan kepala daerah yang berani tampil ke depan, turun ke masyarakat gak kebanyakan rapat..
Jabatan bupati, walikota, gubernur seperti kehilangan wibawa jika orang yang duduk di kursinya senyap tak ada postingan setiap harinya.. dianggap makan gaji buta! Dan itu yang banyak masyarakat gak suka.
Pokoknya.. kita tunggu episode berikutnya! 😀