Menhan Sjafrie Bakal Kaji Usulan Purnawirawan TNI soal Pemakzulan Wapres Gibran
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menyatakan akan mengkaji lebih dalam aspirasi para senior purnawirawan TNI, terkait usulan pencopotan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Kita mendengar semua masukan dari para senior-senior purnawirawan, untuk kita kaji lebih mendalam mana yang produktif dan mana yang mungkin, (mana yang) belum bisa kita adakan pembahasan lebih lanjut. Kita menghormati apa yang menjadi pemikirannya para sesepuh," ungkap Sjafrie di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).
Meski begitu, Sjafrie menegaskan munculnya usulan ini tidak lantas mengganggu soliditas di dalam pemerintahan.
"Enggak ada, soliditas pemerintahan itu sudah terlihat di mana rakyat bersatu, rakyat yang penting itu adalah urusan pangan, papan, dan sandang sudah selesai," tandasnya.
Sebelumnya, Forum Purnawirawan Prajurit TNI membuat delapan tuntutan sebagai pernyataan sikap terhadap kondisi terkini. Surat itu ditandatangani 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel.
Surat tersebut tertanda tangan Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi dan Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto, dan Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan. Dengan diketahui Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno.
Penasihat Khusus Presiden bidang Politik dan Keamanan, Jenderal TNI (Purn) Wiranto menyatakan, Prabowo menghargai dan memahami pernyataan sikap yang disampaikan Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang berisi delapan poin saran terkait berbagai isu kebangsaan.
“Presiden memang menghormati dan memahami pikiran-pikiran itu. Karena kita tahu beliau dan para purnawirawan satu almamater, satu perjuangan, satu pengabdian, dan tentu punya sikap moral yang sama dengan jiwa Sapta Marga dan Sumpah Prajurit itu. Oleh karena itu, beliau memahami itu,” kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2025).
Meski demikian, Wiranto menegaskan Prabowo tidak dapat memberikan respons secara spontan atas usulan tersebut. Dia beralasan Prabowo masih harus mempelajari secara cermat isi dari setiap poin yang diajukan, mengingat isu-isu yang disampaikan bersifat fundamental.
“Presiden sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan, Panglima Tertinggi TNI tidak bisa serta-merta menjawab itu. Spontan menjawab tidak bisa. Karena apa? Yang pertama, beliau perlu mempelajari dulu isi dari statement itu, isi dari usulan-usulan itu. Dipelajari satu per satu, karena itu masalah-masalah yang tidak ringan ya, masalah yang sangat fundamental,” jelasnya.
(Sumber: Inilah)
Kl si @gibran_tweet dicopot dr jabatan Wapres,kita biarkan koalisinya Pres @prabowo yg mncari penggantinya,dan kemungkinan besar persoalan di republik ini lbh dr 50% akan selesai dan lbh mudah pres @prabowo mnjalankan pemerintahannya cc @Dahnilanzar
— Toba (@bonapasogit24) May 1, 2025
Yangengusulkan itu para Jendral senionya Pak Menhan, pastinya punya penglihatan kedepan untuk kebaikan bangsa dan negara, ayo pak Menhan !💪👍❤️🇲🇨
— Manuk Dadali (@ToniSugiri) May 1, 2025