Transformasi Politik Ustaz Adi Hidayat

Transformasi Politik Ustaz Adi Hidayat

Oleh: Erizal

Ustaz Adi Hidayat sedang naik daun. Dekat sekali dengan istana, dengan Presiden Prabowo. Ramadhan lalu diundang memberikan tausyiah di depan presiden dan para menteri dalam rangka acara berbuka puasa bersama. Mantap sekali tausyiahnya. Sejarah Nabi Muhammad diaktualisasikan dalam konteks saat ini. Kemarin, menglounching Gerakan Indonesia Menanam (Gerina). Mirip Gerindra, Gerakan Indonesia Raya. 

Ustaz Adi Hidayat mulai turun tangan dan bergerak tak hanya berceramah, berpidato, tapi aksi nyata di lapangan membuat gerakan, yang merupakan pengejawantahan dari target Pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan dalam tahun ini. Gerakan yang tidak main-main.

Dengarlah cerita ustaz Adi Hidayat di hadapan Presiden Prabowo saat launching Gerina. Luar biasa. Riset yang serius dan mendalam. Mengubah tanah yang tak subur menjadi subur. Apa pun yang ditanam jadi hidup. Malah potnya tidak pot biasa, katanya. Pupuknya juga. 

Mentan Amran Sulaiman sampai salut, takjub, dengan usaha yang dilakukan Ustaz Adi Hidayat. Gerina yang digagasnya sudah tersebar di 38 provinsi, dalam waktu singkat. Kalau semua kita bersatu: rakyat, pengusaha, pemerintah, dan semua elemen masyarakat, maka swasembada pangan bukanlah angan-angan. Ustaz Adi Hidayat menegaskan sejak awal bahwa Gerina digerakkan oleh ketulusan dan hati paling dalam, bukan bertransaksi mencari proyek.

Tak ada yang mengira peran seorang Ustaz Adi Hidayat akan sedalam itu dalam pemerintahan Prabowo. Tidak hanya tampil sebagai seorang penasihat spiritual, tapi juga tampil membantu kerja-kerja yang konkret. 

Saya yakin Presiden Prabowo berkali-kali lipat salutnya dengan seorang Ustaz Adi Hidayat. Kanon, Presiden Prabowo itu sering tak berdaya berhadapan dengan orang pintar yang kebangetan. Orang pintar saja sudah membuat ia berbinar-binar, apalagi orang pintar kebangetan. Orang pintar kebangetan itu orang pintar yang menguasai tak hanya satu bidang saja, tapi beberapa bidang pada saat yang bersamaan. Lihatlah, betapa happy-nya Presiden Prabowo saat launching Gerina yang mirip Gerindra itu.

Ustaz Adi Hidayat, dalam Pilpres lalu, tidaklah tercatat sebagai pendukung Prabowo-Gibran. Jadi apa yang dilakukannya saat ini tidaklah balas budi atas dukungan Pilpres. 

Ustaz populer yang dekat dengan kalangan istana kiranya tak hanya Ustaz Adi Hidayat saja. Ia bukanlah yang pertama. Dulu ada Ustaz Yusuf Mansur. Ia mendukung Jokowi dan terlihat sering dipakai di istana, khususnya saat sesi berdoa atau penutup. Tapi kedekatan Ustaz Yusuf Mansur dengan istana dirasa tidak murni. Ada semacam motif untuk mencari payung atau pengamanan. Entahlah, masalah semacam apa yang sedang dihadapi ustaz Yusuf Mansur ketika itu. Ia sudah jarang muncul belakangan ini. 

Berbeda dengan Ustaz Adi Hidayat. Ia terlihat tak ada masalah, lebih murni, dan ini ditegaskannya lagi saat me-launching Gerina, kemarin. 

Entahlah, hasil akhir kita seringkali tidak mengetahui. Kadang niat baik saja tidak cukup. Semoga saja ustaz Adi Hidayat sukses dengan Gerina yang diinisiasinya dan sudah pula diresmikan, kemarin.(*)

Baca juga :