"Bandara YIA Jogja pagi ini hanya pesawat kami yg mendarat & sepi, dulu bandara Adi Sucipto jam segini ramai banget yg mendarat & terbang, kenapa kira2 ya?" ujar Ustadz dr. Raehanul Bahraen.
Ada beragam komentar.
Wira Bachrun:
Sugeng rawuh ustadzi Raehanul Bahraen. Mungkin karena kemudahan transportasi darat, mahalnya tiket pesawat sekarang dan karena bandara YIA yang jauh dari pusat kota, maka bandara YIA tidak seramai Adi Sucipto dulu.
Anis Apriliawati:
Biasanya yg penuhin pesawat dan hotel itu ASN yg pergi dinas. Karena sekarang tdk ada anggaran pergi2 dinas maka ya sepi.
Rubaiya Uba:
Afwan dok anak kami dari Sulawesi mondok di jogja, kami mendingan naik pesawat ke Surabaya lalu naik kereta ke jogja masi mendingan tiket y, itu aja 1 kalli 1 th aja dok
Krn Tiket langsung Jogja mehonng hehee...
Ongah Arief Despensary:
Saya punya pengalaman yg tdk menyenangkan dg petugas bandara YIA yg terkesan membuat sulit penumpang mencari² agar bagaimana barang tentengan mestinya bisa di kabin namun kita dipaksa masuk ke bagasi yg dikenakan tarif timbang ... Dan itu terlihat sekali kerjasama antara petugas pasca cekin dg petugas X-ray luar pojok kanan...
Syah Putra:
Sbg orang Kalimantan saya merasa lebih murah kalau lewat surabaya dulu. Jd bisa menikmati naik kereta dulu sblm k jogja
Fahmi Imtihan:
1. Perjalanan darat kian mudah, cepat dan nyaman
2. Akses ke bandara YIA agak jauh
3. Harga tiket pesawat ternyata tidak turun juga seperti janji pemerintah
4. Perjalanan dinas sedikit sekali karena pemangkasan anggaran
5. Bisnis sedang lesu, daya beli masyarakat lemah
6. Alih-alih beli tiket pesawat, masyarakat lebih memilih berupaya mendapatkan gas melon yang sedang langka haha..
source: fb
