Pergeseran Kurban

Oleh: Wisnu Tanggap Prabowo

Sejak zaman putra-putra Nabi Adam, kurban sudah ada sebagai satu bentuk ibadah, ketundukan, dan pendekatan diri kepada Allah SWT.

Ada satu temuan arkeologis yang menunjukkan adanya praktik pengorbanan hewan sejak (minimal) 10.000 SM.

Situs itu adalah Göbekli Tepe dan Çatalhöyük yang oleh hipotesa Barat disebut sebagai dua peradaban tertua manusia.

Seiring tercemarnya tauhid oleh paganisme di peradaban-peradaban setelahnya, kurban sebagai persembahan kepada Allah SWT pun bergeser kepada persembahan untuk dewa-dewi/berhala.

Kita lihat di peradaban:
🔴Yunani-Romawi dengan hekatombe (100 ekor sapi) untuk Zeus

⚫️Mesir Kuno menyembelih sapi Apis sebagai inkarnasi Ptah

🔵Persia Zoroaster dengan ritual haoma untuk dewa Mithra

🟢Mesopotamia (Sumer-Babilonia) mempersembahkan domba untuk Marduk

🟣Lembah Indus melakukan upacara pengorbanan dalam tradisi Veda

🟤Tiongkok Shang (1600-1046 SM) mengorbankan manusia untuk Shangdi

🟠Jepang kuno dengan ritual shinsen untuk kami

🔵Suku Indian dengan sun dance dan pengorbanan bison

⚫️Ritual kurban di Makkah pun tercemar paganisme, dan di satu waktu kurban di tengah Kaum Yahudi pun demikian.

Islam mengembalikan ibadah kurban ke tempat yang semestinya, membersihkannya dari unsur-unsur pagan. Kurban adalah ibadah mendekatkan diri kepada Allah SWT semata, satu-satunya Rabb yang berhak disembah, dengan menyembelih hewan-hewan yang telah ditentukan jenis, waktu, dan tata caranya.

________
*Catatan: Telusuran akademik dari Wilhelm Schmidt, Andrew Lang, Stephen Langdon, Mircea Eliade, dan Henry Frankfort memandang bahwa berdasarkan bukti-bukti yang mereka peroleh, agama pertama manusia adalah penyembahan kepada Tuhan Yang Satu, adapun paganisme menginterupsi secara gradual di masa-masa setelahnya.


Baca juga :