Oleh: Ani Hasibuan
Ceritanya, saya tadi sedang berdiri menunggu panggilan petugas di sebuah apotek besar di daerah BSD.
Karena di depan saya ada seorang mbak/ibu yang badannya cukup besar untuk menutupi pandangan mata saya, secara otomatis mata saya memperhatikan baju atasan si mbak ini.
Mula-mula saya mengernyitkan dahi, ada tulisan di bagian punggung. Saya amati, rasa-rasanya seperti tulisan Hebrew. Saya perhatikan lagi dg seksama baju itu, ternyata ada lambang Hanukkah dan Star David. Wah, Israel niy?
Saya langsung maju, rencananya MAU MENYAPA si mbak, sekedar wondering (penasaran), kenapa dia BERANI pakai lambang Israel di Indonesia. Tapi antrian begitu padat, dan si mbak buru-buru keluar dan langsung masuk ke mobilnya tanpa sempat saya sapa.
Suami saya yg berdiri di luar antrean bertanya “kenapa mom?” Saya senyum, dg suara yg SENGAJA saya KERASKAN, saya jawab “ORANG ITU PAKAI BAJU ISRAEL. Dilarang kan?”
Saya perhatikan betul tadi wajah si mbak. Dan tampaknya dia juga paham bahwa saya menatapnya dg getol seolah-olah mau ngajak panco 😊. Mungkin karena itu dia buru-buru masuk ke mobilnya, mungkin dia malas meladeni ibu-ibu Karen seperti saya.
Terus terang, saya tidak paham, kenapa ada ORANG INDONESIA, TINGGAL DI SINI, CARI MAKAN DI SINI, TRUS PRO ISRAEL.
Apakah sangat tidak paham sejarah, atau memang bukan orang Indonesia?
Dalam pembukaan UUD 45 yang menjadi dasar negara dan sumber hukum kita disebut, bahwa kita MENOLAK SEGALA BENTUK PENJAJAHAN DI ATAS DUNIA.
Dan secara diplomatik, kita hanya mengakui Palestine dan tidak pernah punya hubungan politik dg Israel, karena entitas itu (Israel) tidak pernah kita akui sebagai negara.
Secara aturan permen (Peraturan Menteri), WNI/WNA DILARANG menggunakan atribut Israel di dalam wilayah Indonesia dan ada sanksi yg ditetapkan bila melanggar aturan tersebut.
Jadi jelas dong, secara histori, secara falsafah negara, secara undang2 dan aturan, kita MENOLAK ISRAEL. Jadi, kalau ada orang Indonesia yg pro Israel dan menggunakan atribut Israel, orang itu melanggar prinsip dasar dan aturan negara Indonesia, iya kan?
Buat kamu2 yg merasa eneg membaca tulisan ini karena kamu pro Israel, saya sarankan, klu memang kamu pro Israel, dan tdk bisa dikoreksi dg penyampaian fakta2 sejarah dan tata administrasi Indonesia, YA PINDAH AJA KE ISRAEL. Saya rasa Israel negara palsu itu juga senang menerima kamu-kamu. Mungkin kamu bisa dijadikan anggota IOF (IDF) untuk ditumbalkan pada pejuang pembebasan Palestine di Gaza dan Rafah, spt yg selama ini Israel lakukan terhadap merceneries dari Asia dan Afrika. Tertarik?
Kalau kamu takut dan masih nyaman tinggal di Indonesia, ya ikut aturan Indonesia dong. Dukung falsafah negeri ini dong. Dukung aturan negeri ini dong. Kan kamu mau hidup di sini dan makan di sini. Semua pilihan ada konsekuensinya, bukan semau kamu kan?
Oh ya, saya ingat wajah si mbak tadi. Tampaknya turunan oriental. Apa karena dia dan keluarganya buta sejarah Indonesia, atau mereka adalah imigran yg datang belakangan ke Indonesia sehingga tdk tahu seluk beluk falsafah dan aturan negara Indonesia?
Sekali lagi, kalau kamu minat tinggal di Indonesia, ikut aturan Indonesia ya. Pelajari, pahami, adopsi. Klu kamu tidak mau ikut aturan Indonesia, mangga atuh pindah, tak ada yg susah dan keberatan kok. Sendiri susah sendiri rasa kan? Setuju semua?
Btw, JANGAN PERNAH BERHENTI BICARA TTG PALESTINE
#FreePalestine 💪🇵🇸
Ceritanya, sy td sdg berdiri menunggu panggilan petugas di sebuah apotek besar di daerah BSD. Krn di depan sy ada seorg mbak/ibu yg badannya cukup besar utk menutupi pandangan mata sy, secara otomatis mata sy memperhatikan baju atasan si mbak ini. Mula2 sy mengernyitkan dahi, ada… pic.twitter.com/PAWLQY43sQ
— Ani Hasibuan (@Kathmandu2014) April 1, 2024