Keputusan Allah Pasti Lebih Baik

Keputusan Allah Pasti Lebih Baik

BAGI ORANG yang mendapat cobaan yang sangat berat kemudian berdoa, janganlah sampai terlintas di dalam hatinya bahwa jawaban-jawaban doanya ditunda atau malah tak dikabulkan.

Allahlah zat yang wajib dimintai, Maharaja, dan Maha Bijaksana. Andaikata Dia tak menjawab, Dia melakukan apa yang dikehendaki dalam kekuasaan-Nya. Andaikata Dia mengakhirkan, maka Dia telah bekerja sesuai dengan kebijakan dan hikmah-Nya.

Barang siapa yang berpaling dari-Nya pada saat sendirian, ia pasti keluar dari sifat-sifat sebagai hamba, yang mendesak seakan-akan ialah pemilik alam semesta ini. Hendaklah ia tahu bahwa Allah memilihkan yang terbaik bagi hamba-Nya. Mungkin saja hambaNya meminta aliran air, namun siapa yang tahu jika ia malah hanyut terbawa arus itu.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa seseorang meminta kepada Allah agar dikaruniakan kepadanya kesempatan berjihad. Akan tetapi, saat itu ada suara yang berkata, "Sesungguhnya jika kamu berperang niscaya kamu akan tertawan dan jika engkau tertawan niscaya kamu akan dimurtadkan!".

Saat seorang hamba telah menyadari akan hikmah dan kebijaksanaan-Nya dan sangat yakin bahwa seluruh yang ada di dunia ini berada di bawah kekuasaan-Nya, maka akan jernihlah hatinya, kendati apa yang diharapkan tidak terwujud.

Dalam sebuah hadits dikatakan, "Tak ada seorang muslim pun yang berdoa kecuali pasti akan dikabulkan oleh Allah. Mungkin akan disegerakan jawabannya, mungkin pula akan ditunda, ataupun akan menjadi simpanan di akhirat."

Barang siapa yang telah dikabulkan doanya di dunia, kelak di hari kiamat permintaan-permintaan yang telah dikabulkan akan hilang sirna, sementara yang belum terjawab masih tersisa pahalanya. Orang yang bersangkutan akan berkata, "Ya Allah, andaikan Engkau tak pernah menjawab doa-doaku di dunia dahulu". 

Pahamilah apa yang saya uraikan dan selamatkanlah hati Anda agar tidak meragukan terkabulnya doa Anda. Janganlah pula Anda terburu-buru menanti jawaban doa itu.

Imam Ibnu Al-Jauziy
(Sumber: Kitab Shaidul Khathir)

Baca juga :