[PORTAL-ISLAM.ID] Majalah ekonomi dunia The Economist, memberitakan bahwa aksi pencegatan kapal oleh Yaman membuat tiga perusahaan kargo laut besar dunia berbelok dari Laut Merah, tidak melewati wilayah Yaman. Selain itu, karena ongkosnya menjadi besar, maka mereka justru pause, libur sementara waktu.
Inilah daftar 17 aksi Yaman merintangi kapal kargo yang menuju Israel, dari yang diperingatkan sampai yang diserang rudal.
Dan aksi Yaman membuat 53 persen perdagangan dalam peti kemas dunia, berhenti!
Di atas, saya fotokan artikelnya dalam translasi otomatis agar memudahkan. Artikel aslinya di link.
*Sedikit penjelasan:
Kapal-kapal kargo, termasuk yang berisi senjata, makanan, dan lain-lain dari seluruh dunia ke Israel biasanya melewati Bab El-Mandab yang dikontrol Yaman, lalu lurus lewat Laut Merah ke Terusan Suez milik Mesir. Dari terusan Suez, ke Pelabuhan Haifa milik Israel.
Kalau salah satunya diblokir, misalnya oleh Mesir (Terusan Suez) atau Yaman (Bab El-Mandab), maka Israel hanya punya dua pilihan. Lewat udara, atau kapalnya belok lewat Uni Emirat Arab, lalu lewat darat, menembus Arab Saudi, lalu ke Yordania, dan ke Israel. Dan itu sangat mahal ongkosnya, terlebih karena tak ada hubungan diplomatik dengan Arab Saudi.
Kalaupun bisa lewat, waktunya lebih lama dan menyebabkan bahan bakar, gaji pegawai, dan banyaknya pemeriksaan membuat biaya besar. Tak ada pilihan bagi pengusaha kargo selain stop dulu kalau Bab El Mandab dijaga Yaman.
Jalur alternatif, ditandai dengan biru putus-putus.
***
Beredar berita di Walla, media lokal Israel, bahwa kapal logistik yang tak bisa lewat Laut Merah karena dicegat Yaman, akhirnya berbelok melewati Dubai, Uni Emirat Arab, dan muatan itu lanjut diangkut dengan truk melewati "Arab Saudi dan Yordania."
Belum ada konfirmasi atau berita lebih lanjut dari Arab Saudi maupun Yordania. Tetapi, sudah umum diketahui kalau ada rute itu.
***