"Gak nyebut khianat konstitusi Pak?"

[PORTAL-ISLAM.ID] Gibran Rakabuming Raka hampir dipastikan menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto yang akan maju menjadi calon presiden (capres).

Indikasi tersebut menguat setelah Partai Golkar resmi mengusung anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut sebagai cawapres.

Gibran yang kini masih menjabat sebagai Wali Kota Solo pun mendatangi sejumlah ketua partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai presiden.

Gibran mengunjungi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Keduanya tampak begitu akrab dan hangat usai berdialog selama kurang lebih 40 menit. 

Setelah itu Gibran bertemu pengurus Partai Gelora yang dipimpin Anis Matta dan Fahri Hamzah.

Selain itu, Gibran juga disebut ingin menemui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Namun, SBY sedang tidak berada di Cikeas.

Hal itu terungkap melalui cuitan SBY dalam akun Twitter X pribadinya @SBYudhoyono.

"3 hari ini saya ada di Jateng. Saya dapat info, Mas Gibran ingin temui saya & AHY. Mungkin terkait pencalonan Mas Gibran sebagai Cawapres. Silaturahmi Mas Gibran dengan saya & AHY itu baik. Namun, urusan Cawapres sepenuhnya menjadi kedaulatan & kewenangan Pak Prabowo," tulis SBY, yang diunggah Sabtu (21/10/2023) malam.

Cuitan SBY mendapat banyak respons beragam dari netizen.

"Gak nyebut khianat konstitusi Pak? Ini utak atik di MK lho... utak atil koalisi saja disebut tidak shiddiq tidak amanah," sindir netizen.

Seperti diketahui, Gibran bisa maju di Pilpres 2024 setelah syarat usia capres-cawapres diutak-atik oleh MK dengan mengabulkan gugatan. 

Sedangkan saat Anies Baswedan memilih Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya, SBY sampai marah-marah dan menyebut Anies tidak amanah, tidak shiddiq, bla bla bla, hanya karena AHY tidak dijadiin cawapresnya Anies. Anies disebut khianat karena pernah membuat surat kepada AHY, tapi ternyata memilih yang lain.
Baca juga :