Rahmat Allah dalam Berwudhu

Rahmat Allah dalam Berwudhu

Diantara Rahmat Allah adalah dia menjadikan wajah, tangan sampai siku, kepala dengan telinga di dalamnya dan kaki sampai mata kaki sebagai anggota wudhu yang perlu dibasuh.

Kita ketahui keempat anggota wudhu tersebut adalah anggota tubuh yang harus sering dibersihkan, karena secara zhahir ia terbuka dan rentan terhadap kotoran. Secara batin ia adalah sumber dari berbagai macam kejahatan (baca : dosa).

Ketika berwudhu seseorang membersihkan kotoran lahir dengan hilangnya debu dan semisalnya dan juga membersihkan kotoran batin dengan keluarnya dosa dari anggota wudhu yang dibasuh.

Di wajah ada dosa mata, hidung dan mulut. Di kepala ada dosa pikiran, ide, gagasan dan pendengaran. Di tangan ada dosa jari-jari. Di kaki ada dosa langkah dan perjalanan.

Semua dosa-dosa itu rontok saat berwudhu bersama tetes terakhir dari air.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda: 

"Tidak ada seorang pun yang mendekatkan air wudhunya, lalu dia berkumur, kemudian memasukkan air ke hidungnya lalu mengeluarkannya, kecuali akan berjatuhan kesalahan-kesalahan wajahnya, kesalahan-kesalahan mulutnya, dan kesalahan-kesalahan hidungnya. Jika dia mencuci wajahnya sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah, maka kesalahan-kesalahan wajahnya akan berjatuhan bersama tetesan air dari ujung jenggotnya.

Kemudian jika dia mencuci kedua tangannya sampai siku, maka kesalahan-kesalahan tangannya akan berjatuhan bersama air lewat jari-jemarinya. Kemudian jika ia mengusap kepala, maka kesalahan-kesalahan kepalanya akan berjatuhan melalui ujung rambutnya bersama air.

Kemudian jika dia mencuci kakinya sampai mata kaki, maka kesalahan kedua kakinya akan berjatuhan melalui jari-jari kakinya bersama tetesan air. Jika ia berdiri lalu salat, kemudian dia memuji Allah, menyanjung, dan mengagungkan-Nya dengan pujian dan sanjungan yang menjadi hak-Nya serta mengosongkan hatinya hanya untuk Allah, maka dia akan terlepas dari kesalahan-kesalahannya seperti pada hari ia dilahirkan dari perut ibunya.”

Sebab itu sering-seringlah berwudhu, tidak hanya ketika hendak shalat. Namun setiap ada kesempatan berwudhu, maka berwudhu lah.

(Ustadz Komiruddin)

Baca juga :