[PORTAL-ISLAM.ID] MAKASSAR - Mahasiswi Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas) Masra (20) tewas dibunuh kekasihnya sendiri, Joshua alias JR (24). Pelaku tega membunuh korban diduga karena hamil 4 bulan dari hubungan di luar nikah.
Korban meninggal di kamar kosnya di Pondok Madinah, Tamalanrea, Makassar pada Sabtu (10/6/2023). Korban ditemukan tak bernyawa oleh dua orang tetangga kamar kosnya.
Dirangkum detikSulsel, Rabu (14/6/2023) berikut 5 fakta mahasiswi Unhas tewas dibunuh pacar gegara hamil 4 bulan:
1. Air di Kamar Kos Korban Terus Mengalir
Kasi Humas Polsek Tamalanrea Aipda M Khalil mengatakan kasus ini terungkap dari penampungan air di kos korban yang tidak bisa penuh meski sudah diisi lama pada Sabtu (10/6) malam. Dua tetangga kamar korban bernama Hikma dan Jannah lalu mengecek kamar korban.
"Menurut saksi tempat penampungan air di kos tersebut tidak mau penuh sehingga saksi mengecek kamar korban dan mendengar suara air di dalam kamar mandi tumpah," ujar Aipda M Khalil kepada detikSulsel, Senin (12/6).
Khalil mengatakan kedua saksi tersebut lalu memanggil korban namun tidak direspons. Keduanya lalu berinisiatif membuka pintu kamar kos korban dan menemukan korban dalam kondisi terlentang.
"Saksi melihat tangan korban lebam kebiruan, muka korban kelihatan biru-biru dan bibirnya hitam lebam dan bekas darah kering di mulut dan hidung keluar busa," katanya.
2. Pelaku Ingin Korban Gugurkan Kandungannya
Polisi yang menerima laporan kemudian melakukan penyelidikan terkait kematian Masra. Polisi lalu mengamankan kekasih korban bernama Joshua.
"Kita menyimpulkan bahwa ada satu orang inisial RJ dia adalah pacar korban yang kita patut duga yang bersangkutan adalah pelaku daripada pembunuhan," ujar Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib kepada wartawan di Polsek Tamalanrea, Senin (12/6).
Ngajib mengatakan pelaku menghabisi nyawa korban karena ingin menggugurkan kandungan kekasihnya itu. Korban diketahui tengah mengandung dengan usia kehamilan 4 bulan.
"Kemudian juga dari hasil autopsi diperoleh bahwa ada di dalam tubuh korban ini janin umur 4 bulan," lanjut Ngajib.
Ngajib menuturkan pihaknya mengamankan beberapa barang bukti terkait kasus tersebut. Di antaranya adalah obat hingga pakaian korban.
"Ada beberapa barang bukti di antaranya pakaian korban, kemudian ada beberapa obat di TKP," kata Ngajib.
3. Korban Diduga Dianiaya hingga Tewas
Ngajib mengungkap bahwa korban juga dianiaya sebelum tewas. Hasil visum menunjukkan bahwa korban mengalami luka di bagian pipi kiri dan kepala bagian belakang.
"Dari hasil visum yang dilakukan rumah sakit dan autopsi oleh dokter forensik didapatkan bahwa ada beberapa dugaan luka akibat kekerasan di antaranya sebelah mata pipi kiri dan kepala bagian belakang ada tanda-tanda kekerasan," kata Ngajib.
4. Pelaku Ikut Evakuasi Jasad Korban ke RS
Kombes Ngajib menjelaskan korban dan pelaku terakhir kali bertemu di kos korban, Pondok Madinah, Tamalanrea pada Sabtu (10/6) sekitar pukul 18.00 Wita. Saat itu, pelaku diduga menganiaya hingga memaksa korban meminum obat penggugur kandungan.
"Tanggal 10 (hari Sabtu) itu kan rangkaiannya dari 18.00 Wita, terus sebelum-sebelumnya itu sudah ada pertemuan (dan diduga terjadi penganiayaan)," kata Ngajib.
Menurut Ngajib, pelaku sempat keluar dari kamar kos korban usai memaksanya meminum obat penggugur kandungan yang disertai dugaan penganiayaan. Selanjutnya, korban ditemukan tewas oleh tetangga kamar kosnya.
"Diduga (korban sudah meninggal saat pelaku keluar kos). Setelah itu kan tetangga kos-kosan yang bahwa korban meninggal karena tau pacarnya ini orang ini telepon pacarnya meninggal dia balik lagi ke situ barulah bareng-bareng ke rumah sakit," kata Ngajib.
5. Pelaku Panik Usai Membunuh Korban
Teman kos Masra, Kurnia Rasyid (20) mengatakan Joshua terlihat panik usai membunuh kekasihnya. Pelaku juga disebut sempat mengecek detak jantung korban yang sudah terbujur kaku sebelum dievakuasi ke rumah sakit.
"Dia coba periksa berusaha mendengar denyut jantung gitu tapi tidak ada hasil jadi dia lari keluar minta bantuan untuk pinjam mobil tapi dia tidak dapat makanya kami yang hubungi ini grab," kata Kurnia kepada detikSulsel, Selasa (13/6/2023).
Korban kemudian dievakuasi ke rumah sakit oleh pelaku dibantu dua orang teman kos korban. Tiba di rumah sakit, korban langsung dibantu dengan bantuan pernafasan namun korban divonis meninggal dunia.
"Berusaha diberi napas bantuan bukan napas bantuan maksudnya oksigen lah. Tapi tidak lama setelah di kasi itu skier barulah divonis meninggal," ungkapnya.
Kurnia mengaku baru mengetahui jika pelaku dan korban berpacaran setelah dokter mempertanyakan hubungan pelaku dengan korban. Pelaku pun secara spontan menjawab jika mereka memiliki hubungan spesial.
"Di situ kami baru tahu karena dokter nanya ini keluarganya bilang bukan, ini siapanya dia langsung jawab spontan kalau dia ternyata pacarnya. Oh kami juga baru tahu kalau mereka pacaran," tegasnya.
[Sumber: Detik]